Senin, 22 Juli 2013

Cerpen BaDai @dwiriska_a

"Kamu dan Layar kecil ini adalah Sahabat Setiaku"

Cast: BaDai & Cindai's Family

Terlihat seorang gadis cantik yang sedang terdiam duduk disebuah kursi roda seraya memandangi keramaian kota jakarta dari jendela kamarnya.

Kelihatannya gadis tersebut sedang memiliki sedikit gangguan pada kesehatannya, karena wajah manisnya benar-benar terlihat pucat pada saat itu, mungkin semua itu ada hubungannya dengan kursi roda yang sedang ia pakai.

“aaaaaaa....” teriak gadis tersebut sambil menjambak rambutnya sendiri

“ndai, cindai kamu kenapa...?? kamu jangan seperti ini dong..” ucap seorang cowok memasuki kamarnya

Cowok tersebut bernama Bagas, Bagas adalah sahabat Cindai yang selalu menemani kesehariannya, menemani dengan penuh cinta.

Terkadang  Bagas sering menangis melihat sahabatnya berusaha melukai dirinya sendiri.
Entah apa yang terjadi dengannya.

“pergi... semuanya sudah gak ada yang peduli denganku, semuanya jahat.. kenapa aku harus sendiri disini.. kenapa ?? apa karena aku sudah tidak seperti dulu lagi” ucap gadis itu menangis yang ternyata bernama cindai

“kamu ga boleh ngomong kayak gitu ndai, aku selalu ada buat kamu..” ucap bagas menenangkan cindai

“kamu bohong... semua hanya omong kosong, mendingan kamu pergi...” teriak cindai yang masih menangis

“ndai.. aku sedih liat kamu kayak gini ndai, mana cindai yang dulu.. mana ?? dan mana senyum kamu yang selalu tulus ndai, aku kangen kamu yang dulu, cindai yang selalu ceria menghadapi apapun.. tapi kenapa sekarang kamu berubah ndai.. kenapa ??” ujar bagas memeluk cindai dengan erat

“aku sedih gas, semuanya sudah ninggalin aku, mama, papa, kakak, semuanya sudah pergi.. ga ada yang peduliin aku disini gas...” jawab cindai yang masih menangis didalam pelukan bagas

“ndai, aku yang selalu ada disisi kamu, aku janji gak akan ninggalin kamu ndai.. kamu harus bisa membahagiakan mama papa dan kakak kamu diatas sana.. mereka gak mungkin tersenyum melihat kamu terus-terusan seperti ini”

“.....”

“kenapa kamu diam ndai...?? ayo lakukan semua yang ada dibenak kamu” ucap bagas memberi motivasi

“apa yang harus aku lakukan dalam kondisi kayak gini gas... gadis lemah yang tidak pernah bisa meraih cita-citanya, yang bisa aku lakukan hanya diam dan duduk dikursi roda ini”

“ndai, dulukan kamu sering bilang sama aku, jangan pernah kamu merasa tidak mampu untuk melakukan suatu hal sebab didalam rasa itu tersimpan kemampuan besar untukmu melakukannya,, kamu inget kata-kata itu kan ndai...??” ujar bagas semakin memberi cindai motivasi

“he'em..” cindai hanya mengangguk

“yaudah ini laptop kamu, aku akan selalu menemani kamu merangkai kata-kata suci yang keluar dari mulut kamu.. ayo ndai, raih cita-cita kamu menjadi penulis... aku tau kamu inigin menerbitkan novel kan ?? novel yang bisa dibaca oleh semua orang dan mereka bisa mengerti makna indah yang tersimpan didalam tulisan kamu.. ayo ndai kamu harus semangat” ujar bagas tersenyum sambil memberikan laptop silver kesayangan cindai, lalu menghapus air mata yang menetes dipipi cindai

“aku kangen sama mama, papa, dan kakakku gas... aku ingin berkumpul dengan mereka lagi, tapi semua itu sudah menjadi hayalanku saja, hayalan yang tidak akan pernah terjadi” ujar cindai yang mulai meneteskan air matanya kembali

#FlashBack

“yeeeaaayyy akhirnya aku dapet piala ini” ujar cindai girang sambil memegang sebuah piala emas berbentuk buku yang sedang dipegang oleh kedua tangan seseorang

“sayang.. kamu berhasil memenangkan lomba menulis itu ??” tanya mama cindai girang

“iya ma.. cindai seneeeng banget” jawab cindai tersenyum

“selamat ya sayang,, kami bangga sekali sama kamu” ujar papa cindai memeluk cindai

“makasih ma, pa, dan kakak cindai tercinta mmuaah” ucap cindai mencium pipi kakaknya

“kamu ada-ada aja dek” jawab kakak cindai

“ma, cindai kan udah menang nih lombanya... berarti mama sama papa mau dong rekreasi ke paris” ujar cindai berharap

“hmmm.. gimana yaa..” ucap mama cindai sambil senyum-senyum

“ayo dong ma, pa..” ucap cindai memohon

“iya sayang, papa udah siapin semuanya kok..” jawab papa cindai tersenyum

“seriusan pa ??” tanya kakak cindai tak percaya

“serius”

“berarti besok kita berangkat ke paris dong...?” ujar cindai girang

“tentu” jawab mama, papa, dan kakaknya seraya memeluk cindai

~malam hari~

Seperti biasa, gadis manis yang bernama Cindai selalu menghabiskan waktunya bersama dengan laptop silver kesayangannya. Laptop cantik yang selalu menghiasi hari-hari Cindai, berisi kata-kata indah karyanya bahkan berisi curahan hatinya.

Drrtt...drrrttt...

“waahh.. bagas sms” ujar cindai girang ketika melihat tulisan satu pesan baru dari bagas di HPnya

“cindai sahabatku yang paling cantikk... selamat ya akhirnya kamu bisa mendapatkan piala impianmu itu... aku seneeeng banget dan tentunya bangga sama kamu, dan semoga kamu bisa menjudi penulis terkenal seperti yang kamu inginkan” itulah isi sms bagas yang membuat cindai senyum-senyum membacanya

“amiinn.. makasih ya bagas sahabatku yang paling ganteng... aku juga bangga punya sahabat yang benar-benar baik seperti kamu” balas cindai

“mama, papa sama kakak kamu udah tau belom ??”

“udah kok gas, oh iya.. aku punya kabar gembira loh”

“kabar apa ??”

“besok aku dan keluargaku mau ke paris”

“waahh keren,, oleh-olehnya dong buat aku..”

“tentu lah gas, emang kamu mau oleh-oleh apa ??”

“aku mau menara eiffell.. TITIK GAK PAKE KOMA ckck”

“what ?? menara eiffell ??”

“hahaha becanda kali ndai, aku minta oleh-oleh apa aja deh.. asalkan kamu ikhlas ngasihnya”

“aciyeee awas ya kalo aku kasih oleh-oleh kerak telor loh.. wkwkwk”

“yaahh kerak telor mah banyak disini ndai..”

“yadeh gas, aku akan bawain oleh-oleh special dari paris buat sahabatku yang satu ini”

“sahabat yang apa dulu ??”

“sahabatku yang paling ganteng”

“salah,, itu masih kurang”

“iyadeh, sahabatku yang gantengnya gak berujung kayak restu.. :D wkwkwk”

“ahaha.. dasar lebay”

“tuh kan mulai, dasar pecell.. uda ah aku mau lanjutin bikin cerpen.. baybay peceelll”

“ciiiyee yang udah jadi penulis hebat dan besok mau ke paris.. sibuk bener buk”

“iihh ngesellin”

“jan ngambek dong ntar manisnya ilang satu kilo lagi”

“yee emangnya gula bisa ditimbang”

“yaiyalah manis kamu tuh ibarat gula beribu-ribu ton tau”

“waaduuuhh berarti aku manis banget dong, sampe beribu-ribu ton ??”

“yaa gitu deh,, yaudah deh kamu lanjutin bikin cerpennya.. tapi jangan kemaleman, besok kesiangan lagi yang mau ke paris”

“sipp Mr.pecel thanks ya atas perhatiannya”

“sama-sama Mrs.lebay,, jangan lupa OLEH-OLEH.. good night”

“iya iya.. night too”

Begitulah Bagas dan Cindai kalo lagi SMSan,, rasanya mereka tidak pernah menghiraukan jam sedikitpun, bisa jadi mereka SMSan sampai larut malam.
Walaupun mereka hanya sahabatan, tapi isi SMS mereka layaknya orang pacaran. Saling memperhatikan satu sama lain dan mempunyai panggilan khusus.

Cindai masih setia untuk duduk bersama laptop tercintanya,, ia menulis rangkaian kata yang dihias dengan indahnya, benar-benar terlihat sangaaattt cantik..!!

Kata-kata itu berisi:
“Terkadang aku merasa gundah, gundah bila tak melihat senyumanmu.. Senyuman manis yang benar-benar tulus dari hati kecilmu membuatku selalu ingin menatapmu. Menatap pancaran indah dari ketulusanmu membuatku merasakan kesejukan hati yang luar biasa, dan membawaku terbang setinggi kupu-kupu indah diatas sana bersamamu. Terima kasih sahabatku”

“hoaaamm ngantuk” ucap cindai mulai menutup layar laptopnya

“semoga semua yang terjadi besok sesuai dengan yang aku harapkan, amiinn” lanjutnya lalu merebahkan tubuhnya dikasur

Waktu berjalan begitu cepat, jarum jam telah berputar selama 8 jam, kini saatnya Cindai bangun dari tidur lelapnya semalam

“hmmm... aku harus semangat” ucap cindai tersenyum dan mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi

@RuangTengah

“ma, pa, kak, yukkk” ucap cindai yang benar-benar terlihat bersemangat pada saat itu

“ciiyeee semangat banget” ledek kakaknya

“woiyadongs” jawab cindai sambil menggeret kopernya

“yaudah yuk..” ujar papa dan mamanya kompak

***

Kini Cindai dan keluarganya sudah berada diatas pesawat, dan siap meluncur ke kota impian Cindai, yakni Paris

“kak, liat deh.. pemandangan yang itu indah banget ya kak ??” ucap cindai menunjuk gunung tinggi dan diatasnya terdapat pelangi indah bersama dengan awan-awan putih yang menggumpal

“iya ndai, indaaahh banget” jawab kakak cindai sambil tersenyum

“coba aja ada bagas, pasti ada aja yang dia lakukan saat ini..” ucap cindai dalam hati

“ndai, mikirin apa sih” tanya kakaknya

“hah !! ngga papa kok kak” dusta cindai

“loh loh ndai.. ini kenapa ??” ucap kakak cindai yang mulai merasakan keadaan yang aneh

“iya kak,, ini kenapa ?? kenapa pesawatnya kayak gini.. cindai takut kak !!!” ucap cindai memejamkan matanya dan memeluk kakaknya

“cindai.. pricilla.. pegangan sayang..” teriak papa cindai

“pa... ini gimana” ujar mama cindai yang mulai ketakutan

“aaaaaaaaaaaaa...” teriak semuanya ketika merasakan bahwa pesawat yang dikendarainya telah meluncur bukan pada tempatnya

***

Pesawat yang dikendarai oleh Cindai dan Keluarganya jatuh di sebuah persawahan di desa, kini sudah banyak petugas yang menghampiri tempat tersebut untuk membantu korban-korbannya

Sementara Bagas yang sedang menonton televisi melihat kejadian tersebut.

“hah BaDai Air ?? itukan pesawatnya cindai ?? Ya Allah selamatkan cindai dan keluarganya” ucap bagas sambil berdo'a

“alamat.. alamat.. oh itu alamat rumah sakitnya.. aku harus kesana sekarang” lanjutnya panik

“bagaas.. kamu mau kemana sayang” tanya mama bagas

“bagas mau ke rumah sakit ma, pesawat cindai jatoh”

“yaudah mama ikut..” jawab mamanya

“bareng papa aja, sekalian naik mobil” lanjut papa bagas

***

@RumahSakit

“cindai” ucap bagas yang melihat seorang gadis sedang berbaring diranjang rumah sakit

Bagas dan keluarganyapun memasuki kamar tersebut

“cindai, kamu kenapa...” tanya bagas sambil mengelus kepala cindai

“kaki aku gas...” jawab cindai menangis

Bagaspun membuka selimut yang menutupi kaki cindai

“astaghfirullohal'adzim...” ucap bagas ketika mengetahui kondisi kaki cindai

“aku ngga bisa jalan lagi gas, kaki kiri aku sudah diamputasi.. sedangkan yang kanan sudah lumpuh..” jelas cindai sambil menangis

“sabar ya ndai” ucap bagas memegang tangan cindai

“sayang... mama papa sama kakak kamu mana ??” tanya mama bagas

“tadi cindai sudah dapet kabar, katanya mereka sudah..”

“sudah apa nak...” tanya papa bagas

“sudah meninggal..” jawab cindai dibarengi tetesan deras dari matanya

“cindaai.. kamu yang sabar ya, kamu harus bisa menerima kenyataan ini.. aku janji akan selalu jagain kamu ndai, aku akan selalu menemani keseharian kamu” ujar bagas memeluk cindai dengan erat

Cindai masih saja menangis dalam pelukan bagas, sementara papa dan mama bagas hanya tersenyum melihat tingkah anaknya yang begitu sayang terhadap sahabatnya.

#FlashBackOff

“kamu ga usah inget-inget semua itu ndai, yang lalu biarlah berlalu.. kamu harus bisa melihat masa depan kamu ndai” ujar bagas

“gas, semua itu ga akan terjadi kalo aku ngga ngajak ke paris, ini semua salah aku gas.. aku bodooohh.. aku aku yang sudah membunuh mama papa dan kakakku” ucap cindai histeris sambil memukuli kepalanya

“cindai stooppp jangan sakiti diri kamu lagi, dengerin aku ya.. aku akan slalu jagain kamu ndai, kamu ga usah takut sendirian.. kamu jangan seperti ini terus dong, semua ini bukan salah kamu..” ujar bagas sambil memegang tangan cindai

“....” cindai hanya diam mematung dengan wajah penuh penyesalan

“ndai.. jangan murung terus ndai, ayo senyum, dan gapai cita-cita kamu.. Hal berat itu pasti ada, tapi jika kita menghadapinya dengan senyum yang tulus, berat itu akan berubah menjadi ringan, seringan kita tersenyum” lanjutnya

Cindaipun mengangkat bibirnya membentuk seulas senyum manis dibibir mungilnya, membuat Bagas senang dan ikut tersenyum bersama Cindai.

“jadi, kamu mau kan gapai cita-cita kamu lagi ??” tanya bagas tersenyum

“iya gas” balas cindai tersenyum

Akhirnya Cindai kembali berkarya, merangkai kata-kata indah menjadi sebuah karya yang bisa memberi banyak manfaat untuk semua orang. Setiap hari dan setiap detik Bagas selalu menemani Cindai untuk meraih cita-citanya, merelakan waktu istirahatnya untuk sahabat tercinta
 hingga pada suatu hari..
“gas, kamu capek yaa ??” tanya cindai yang melihat bagas hampir tertidur

“hah engga kok ndai, kamu lanjutin aja nulisnya.. kata-kata kamu bagus loh” ujar bagas berusaha semangat, padahal matanya sudah hampir terpejap

'bagas.. kamu baik banget sih sama aku, sampe sampe kamu rela kecapean gara-gara nemenin aku, entah kenapa setelah sekian lama kita bersama aku merasakan hal aneh saat dekat kamu, apa aku mulai jatuh cinta ??' ujar batin cindai

'cindai.. kamu cantik, kamu manis, senyum kamu selalu memberi kesejukan hati aku ndai, aku cinta sama kamu' ujar batin bagas

“eh, kok malah diem sih” ucap bagas memecahkan keheningan

“hm.. kamu juga tuh diem, mikirin sesuatu yaa” ledek cindai

“yee yang ada kamu yang ngelamun” jawab bagas tak mau kalah

“kamu tau” balas cindai

“yaudah deh, eh lanjutin dong nulisnya.. aku pen liat”

“okey..okey..” jawab cindai lalu melanjutkan tulisannya dilaptop tercintanya itu

Cindai benar-benar serius mengerjakannya, bagas yang sedari tadi berada disamping Cindai hanya bisa menatapnya dengan tatapan tak seperti biasanya. Cindaipun merasakan bahwa Bagas sedang memperhatikan dirinya

“gas, kamu kok ngeliatinnya gitu banget sih..” ujar cindai

“kamu cantik ndai” ceplos bagas

“ihh apaan sih gas” jawab cindai tersipu malu

“beneran loh, kamu tuh imuuuutt banget” ujar bagas mencubit pipi cindai

“ahh.. bagas sakit tau” ucap cindai menggembungkan pipinya

“tuh kan, apalagi kalo lagi manyun gini.. makin imut aja” rayu bagas

“hmm bisa aja, oh iya kamu ga mau kasih komentar nih sama cerpen aku”

“coba liat” bagaspun membaca isi cerpen cindai

“gimana?? Bagus gak gas..?” ujar cindai meminta pendapat sahabatnya

“bagus pake banget malah” jawab bagas tersenyum sambil mengacungkan jempolnya

“serius? Aaa makasih gaass..” ucap cindai girang lalu memeluk bagas

“iya sama-sama” ucap bagas membalas pelukan cindai

“eh maaf gas, refleks” ujar cindai malu langsung melepas pelukannya

“gapapa kok ndai, aku ngerti.. oh iya ndai aku punya sesuatu loh buat kamu” ucap bagas girang

“apa itu gas..??” tanya cindai penasaran

“tutup matanya dulu yaa, dalam hitungan ke tiga mata kamu dibuka 1..2..3..tarraaa” ucap bagas menunjukkan sebuah kertas didepan wajah cindai

“waahh lomba menulis?? Ini beneran gas” tanya cindai girang

“yaiyalah ndai, kalo gitu nanti siang kita ke tempat lombanya yaa”

“oke” ucap cindai senang

*percepat*

Waktu berlalu begitu cepat, kini tibalah lomba menulis yang cindai tunggu-tunggu.

“ndai, semangaattt..!! kamu pasti bisa” ucap bagas memberi motivasi

“iya gas, do'ain aku yaa” jawab cindai tersenyum lalu memasuki gedung

***

Tak lama kemudian keluarlah seorang gadis manis yang menjalankan kursi rodanya dengan penuh semangat, ia berjalan menuju seorang lelaki yang sedari-tadi tak henti-hentinya mengangkat kedua tangannya, mendo'akan seorang gadis yang sangat penting bagi dirinya.

“gimana ndai.. kamu menang gak..??” tanya bagas langsung menghampiri cindai

“masih belum tau gas, katanya sih besok pengumuman pemenangnya” jawab cindai

“yaudah kalo gitu besok kita harus kesini lagi yaa!! Aku yakin sahabatku yang cantik ini pasti menang” ucap bagas mencubit pipi cindai

“ahaha Aamiin” jawab cindai tersenyum

-----

Seperti biasa, yang cindai lakukan hanya duduk dikursi roda dan ditemani dengan sebuah laptop mungil kesukaannya. Tapi dihari ini ada yang beda, bagas!! Dia menghilang dan saat ini bagas tidak ada disamping cindai, entahlah

Cindaipun menulis sebuah kalimat di laptopnya:
“aku senang kamu selalu ada buat aku, menemani hari-hari sepiku dengan tawa, membuat semangatku kembali pulih untuk berkarya. Tapi hari ini kamu tidak disisiku, kamu dimana?? Aku merindukanmu bagas, jangan pernah tinggalin aku karena kamu satu-satunya orang yang bisa mengerti keberadaanku.. yaa aku tau mungkin aku tidak sepenuhnya berarti buat kamu,, tapi aku yakin kamu akan selalu menjadi yang terbaik dihidupku, trimakasih ya gas karena kamu adalah penyemangat hidupku”
Laptop bagaikan diary bagi cindai, ia selalu mengungkapkan isi hatinya didalam laptop tersebut.
Setelah menulis kata-kata tadi cindai tertidur, tapi ada yang mengganjal pada saat itu. Laptopnya benar-benar lupa ia matikan, dan sama sekali tidak ditutup. Akhirnya..

Cekklek..

“cindai, kamu udah siap belom..?? hari ini pengumuman pemenang lomba lohh” ucap seorang cowok ganteng memasuki kamar cindai. Dan ternyata ia adalah bagas.
Bagas bingung, kenapa jam segini cindai masih tidur(?) tidak biasanya cindai seperti itu

“kenapa cindai gak bangun yaa?? Padahal kan ini udah siang” ucap bagas yang masih bertanya-tanya

“loh ini kenapa laptopnya cindai kebuka, tulisan apa yaa.. baca ajadeh” ucap bagas membaca tulisan yang ada dilaptop cindai. Ternyata tulisan tersebut adalah tulisan yang cindai buat barusan, bagas benar-benar terharu membacanya, air mata bening mulai berlinang

“ba..bagas..” ucap cindai terbangun dari tidurnya

“eh cindai.. yaudah yuk kita ke tempat pengumumannya” jawab bagas sambil menghapus air matanya

“kok kamu nangis..?” tanya cindai yang melihat bekas air mata dipipi bagas

“gak kok, aku ganangis.. udah yuk berangkat”

*percepat*

Piala sudah berjejer dimeja, untuk juara 3,2, dan juara pertama. Cindai benar-benar kagum melihat keindahan piala-piala itu.

“ndai, aku yakin kamu pasti dapet piala yang paling gede tuh..” ucap bagas menunjuk piala untuk sang juara utama

“aamiin” balas cindai

“eh eh ndai, itu udah mau dibacain tuh” ucap bagas yang melihat seorang pembawa acara manaiki panggung

“biar tidak berlama-lama lagi, disini kita akan mengetahui siapa yang akan menjadi pemenang lomba KARYA REMAJA INDONESIA 2013.. pemenang ketiga adalah Cerpen 'Aku, kamu dan dia' karya Putri Dwi Lailika.. dan pemenang yang kedua adalah Cerpen 'Cinta Damai itu Indah' karya Dwi Riska Aulia..” ucap sang pembawa acara

“kini saat yang kita tunggu tunggu... dan yang akan menjadi pemenang KARYA REMAJA INDONESIA 2013 adalaaaahhh... selamat kepada Gloria Chindai Lagio dengan Cerpen 'Kamu dan Layar kecil ini adalah Sahabat setiaku' silahkan naik ke atas pentas untuk mengambil hadiah-hadiahnya”

“yeeeaayy aku menang gas..” ucap cindai yang terlihat sangat senaaaaang sekali

“apa aku bilang, kamu pasti bisa ndai.. maju gih” jawab bagas

Selesai menerima hadiah, bagas mengajak cindai untuk pergi ke suatu tempat.. entah tempat apa yang dimaksud oleh pria ganteng itu. Cindai dengan posisi mata tertutup dan menjalankan kursi rodanya dengan dibantu bagas

“kita mau kemana sih gas..?? cepetan dong..” ucap cindai yang mulai penasaran

“okeey.. silahkan matanya dibuka”

“waaahhh indah banget” ujar cindai tersenyum ketika melihat pemandangan didepan matanya

Taman, yaa bagas membawa cindai ke sebuah tempat yang sangat indah. Taman kali ini berbeda dengan taman pada umumnya, didalam taman ini hanya ada kumpulan bunga mawar putih, cindai memang sangat menyukai bunga tersebut. Sekarang posisi cindai dan bagas sedang berada diatas jembatan kecil yang dibawahnya berisi kolam ikan-ikan yang cantik.

“kamu suka nggak ndai??” tanya bagas berlutut didepan cindai yang sedang duduk dikursi rodanya

“suka bangeett.. makasih ya gas, aku jadi inget sama keluargaku, tiap hari minggu aku selalu kesini sama mereka.. tapi sekarang semuanya sudah berakhir” ujar cindai yang mulai menteskan air matanya

“yaahh ini sama aja aku bikin kamu sedih, maafin aku ya” ucap bagas menghapus air mata cindai

“gak kok, malah aku seneng banget karena kamu aku bisa ke tempat ini lagi” jawab cindai tersenyum

“ndai” ucap bagas memegang kedua tangan cindai

“iya gas”

“jujur, aku udah ga bisa jadiin kamu sahabat aku lagi” ucap bagas tertunduk

“kenapa?? Kamu gak kuat lagi ya harus jagain aku, aku ngerti kok.. kalo gitu aku pulang aja sekarang.. aku juga gak mungkin benci kam.....” belum selesai menjawab, bagas langsung meletakkan jari telunjuknya dibibir cindai

“sssttt.. aku belum selesai ngomong, aku sayang sama kamu ndai, aku gak mau jadiin kamu sahabat aku lagi karena aku ingin kamu menjadi pendamping hidup aku kelak.. kamu mau kan” ujar bagas menatap cindai dalam-dalam

“hmm iya gas..” jawab cindai tersenyum

“yeeeaayyy... happy birthday cindai.. happy birthday cindai.. happy birthday happy birthday.. happy birthday cindai...” terdengar suara sorakan tersebut yang semakin mendekati bagas dan cindai, cindai hanya melongo melihatnya yang cindai lakukan hanya diam memtung melihat semua itu. Dan ternyata ditaman itu sudah ada mama, papa, dan kakak cindai

“gas ini apa?? Apa aku mimpi..??” tanya cindai tak percaya

“kamu gak mimpi kok, sebenarnya waktu itu keluarga kamu bisa diselamatkan.. tapi kita emang sengaja bikin kejutan ini buat kamu.. jadi semuanya sudah ngumpull..” jelas bagas lalu memeluk cindai

“eeiiittss... gak boleh, mending pelukan semuanya aja” cegat papa cindai

“hahaha...” tawa semuanya lalu memeluk cindai

“aku kangen kalian..” ucap cindai menetesakn air mata dalam pelukannya

“selamat yaa sayang kamu sudah menjadi penulis hebat” ucap mama cindai sambil menciumnya

“makasih ma” jawab cindai tersenyum

“oh iya gas aku mau ngomong sesuatu sama kamu”  ujar cindai menatap bagas

“apa ndai?” tanya bagas lembut memegang tangan cindai

“makasih ya karena kamu udah menjadi orang yang selalu menyayangi aku dengan tulus didalam drama ini” jawab cindai tersenyum

“drama??” tanya kakak cindai

“iya drama, karena aku sudah merasa bahwa kalian sudah meninggal tapi ternyata ini semua hanya kejutan terindah yang kalian berikan untukku” jawab cindai

“iii aku sayang sama kamu” ucap kakaknya memeluk cindai

“aku juga sayang sama kakak” jawab cindai membalas pelukan kakaknya

“jujur, aku seneeng banget liat keluarga kalian yang harmonis ini” ujar bagas tersenyum sangat manis

“haha kamu bisa aja gas..” jawab cindai

“kamu tenang aja kok gas, kalau kalian sudah dewasa nanti bagas akan menjadi bagian dari keluarga kita” sambung papa cindai

“maksudnya pa??” tanya cindai mengerutkan keningnya

“iya, karena keluarga kita dan keluarga bagas sudah menyetujui hubungan kalian” ucap papa cindai

“beneran pa?”

“iyaa sayang”

“yes!!” ucap BaDai kompak saling tosss

“dan sekali lagi kita ucapkan Happy Birthday Cindaaaaiiiii....” ujar papa cindai menggendongnya

“aaa papa turunin” ucap cindai tertawa dan berusaha turun dari gendongan papanya

Kini Cindai sudah berkumpul bersama keluarganya lagi, dan juga Bagas. Jadi kita harus percaya bahwa "sesuatu yang menurutmu biasa akan menjadi luar biasa pada waktunya" dan selalu ingat SAHABAT yaa !! :)

_TAMAT_

Karya: Dwi Riska Aulia
(Riska)
FOLLOW=> @dwiriska_a
Follback?? Just mention ;)

Kalo udah baca minta komentarnya yaa..!! :)
Bisa disini, facebook, atau twitter

Jangan jadi pembaca misterius !!!
NO COPAS !!
NO BULLY !!

Thanks before ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar