"Kamu dan Layar kecil ini adalah Sahabat Setiaku"
Cast: BaDai & Cindai's Family
Terlihat seorang gadis cantik yang sedang terdiam duduk
disebuah kursi roda seraya memandangi keramaian kota jakarta dari jendela
kamarnya.
Kelihatannya gadis tersebut sedang memiliki sedikit gangguan
pada kesehatannya, karena wajah manisnya benar-benar terlihat pucat pada saat
itu, mungkin semua itu ada hubungannya dengan kursi roda yang sedang ia pakai.
“aaaaaaa....” teriak gadis tersebut sambil menjambak
rambutnya sendiri
“ndai, cindai kamu kenapa...?? kamu jangan seperti ini
dong..” ucap seorang cowok memasuki kamarnya
Cowok tersebut bernama Bagas, Bagas adalah sahabat Cindai
yang selalu menemani kesehariannya, menemani dengan penuh cinta.
Terkadang Bagas
sering menangis melihat sahabatnya berusaha melukai dirinya sendiri.
Entah apa yang terjadi dengannya.
“pergi... semuanya sudah gak ada yang peduli denganku,
semuanya jahat.. kenapa aku harus sendiri disini.. kenapa ?? apa karena aku sudah
tidak seperti dulu lagi” ucap gadis itu menangis yang ternyata bernama cindai
“kamu ga boleh ngomong kayak gitu ndai, aku selalu ada buat
kamu..” ucap bagas menenangkan cindai
“kamu bohong... semua hanya omong kosong, mendingan kamu
pergi...” teriak cindai yang masih menangis
“ndai.. aku sedih liat kamu kayak gini ndai, mana cindai
yang dulu.. mana ?? dan mana senyum kamu yang selalu tulus ndai, aku kangen
kamu yang dulu, cindai yang selalu ceria menghadapi apapun.. tapi kenapa
sekarang kamu berubah ndai.. kenapa ??” ujar bagas memeluk cindai dengan erat
“aku sedih gas, semuanya sudah ninggalin aku, mama, papa,
kakak, semuanya sudah pergi.. ga ada yang peduliin aku disini gas...” jawab
cindai yang masih menangis didalam pelukan bagas
“ndai, aku yang selalu ada disisi kamu, aku janji gak akan
ninggalin kamu ndai.. kamu harus bisa membahagiakan mama papa dan kakak kamu
diatas sana.. mereka gak mungkin tersenyum melihat kamu terus-terusan seperti
ini”
“.....”
“kenapa kamu diam ndai...?? ayo lakukan semua yang ada
dibenak kamu” ucap bagas memberi motivasi
“apa yang harus aku lakukan dalam kondisi kayak gini gas...
gadis lemah yang tidak pernah bisa meraih cita-citanya, yang bisa aku lakukan
hanya diam dan duduk dikursi roda ini”
“ndai, dulukan kamu sering bilang sama aku, jangan pernah
kamu merasa tidak mampu untuk melakukan suatu hal sebab didalam rasa itu
tersimpan kemampuan besar untukmu melakukannya,, kamu inget kata-kata itu kan
ndai...??” ujar bagas semakin memberi cindai motivasi
“he'em..” cindai hanya mengangguk
“yaudah ini laptop kamu, aku akan selalu menemani kamu
merangkai kata-kata suci yang keluar dari mulut kamu.. ayo ndai, raih cita-cita
kamu menjadi penulis... aku tau kamu inigin menerbitkan novel kan ?? novel yang
bisa dibaca oleh semua orang dan mereka bisa mengerti makna indah yang
tersimpan didalam tulisan kamu.. ayo ndai kamu harus semangat” ujar bagas
tersenyum sambil memberikan laptop silver kesayangan cindai, lalu menghapus air
mata yang menetes dipipi cindai
“aku kangen sama mama, papa, dan kakakku gas... aku ingin
berkumpul dengan mereka lagi, tapi semua itu sudah menjadi hayalanku saja,
hayalan yang tidak akan pernah terjadi” ujar cindai yang mulai meneteskan air
matanya kembali
#FlashBack
“yeeeaaayyy akhirnya aku dapet piala ini” ujar cindai girang
sambil memegang sebuah piala emas berbentuk buku yang sedang dipegang oleh
kedua tangan seseorang
“sayang.. kamu berhasil memenangkan lomba menulis itu ??”
tanya mama cindai girang
“iya ma.. cindai seneeeng banget” jawab cindai tersenyum
“selamat ya sayang,, kami bangga sekali sama kamu” ujar papa
cindai memeluk cindai
“makasih ma, pa, dan kakak cindai tercinta mmuaah” ucap
cindai mencium pipi kakaknya
“kamu ada-ada aja dek” jawab kakak cindai
“ma, cindai kan udah menang nih lombanya... berarti mama
sama papa mau dong rekreasi ke paris” ujar cindai berharap
“hmmm.. gimana yaa..” ucap mama cindai sambil senyum-senyum
“ayo dong ma, pa..” ucap cindai memohon
“iya sayang, papa udah siapin semuanya kok..” jawab papa
cindai tersenyum
“seriusan pa ??” tanya kakak cindai tak percaya
“serius”
“berarti besok kita berangkat ke paris dong...?” ujar cindai
girang
“tentu” jawab mama, papa, dan kakaknya seraya memeluk cindai
~malam hari~
Seperti biasa, gadis manis yang bernama Cindai selalu
menghabiskan waktunya bersama dengan laptop silver kesayangannya. Laptop cantik
yang selalu menghiasi hari-hari Cindai, berisi kata-kata indah karyanya bahkan
berisi curahan hatinya.
Drrtt...drrrttt...
“waahh.. bagas sms” ujar cindai girang ketika melihat
tulisan satu pesan baru dari bagas di HPnya
“cindai sahabatku yang paling cantikk... selamat ya akhirnya
kamu bisa mendapatkan piala impianmu itu... aku seneeeng banget dan tentunya
bangga sama kamu, dan semoga kamu bisa menjudi penulis terkenal seperti yang
kamu inginkan” itulah isi sms bagas yang membuat cindai senyum-senyum
membacanya
“amiinn.. makasih ya bagas sahabatku yang paling ganteng...
aku juga bangga punya sahabat yang benar-benar baik seperti kamu” balas cindai
“mama, papa sama kakak kamu udah tau belom ??”
“udah kok gas, oh iya.. aku punya kabar gembira loh”
“kabar apa ??”
“besok aku dan keluargaku mau ke paris”
“waahh keren,, oleh-olehnya dong buat aku..”
“tentu lah gas, emang kamu mau oleh-oleh apa ??”
“aku mau menara eiffell.. TITIK GAK PAKE KOMA ckck”
“what ?? menara eiffell ??”
“hahaha becanda kali ndai, aku minta oleh-oleh apa aja deh..
asalkan kamu ikhlas ngasihnya”
“aciyeee awas ya kalo aku kasih oleh-oleh kerak telor loh..
wkwkwk”
“yaahh kerak telor mah banyak disini ndai..”
“yadeh gas, aku akan bawain oleh-oleh special dari paris
buat sahabatku yang satu ini”
“sahabat yang apa dulu ??”
“sahabatku yang paling ganteng”
“salah,, itu masih kurang”
“iyadeh, sahabatku yang gantengnya gak berujung kayak
restu.. :D wkwkwk”
“ahaha.. dasar lebay”
“tuh kan mulai, dasar pecell.. uda ah aku mau lanjutin bikin
cerpen.. baybay peceelll”
“ciiiyee yang udah jadi penulis hebat dan besok mau ke
paris.. sibuk bener buk”
“iihh ngesellin”
“jan ngambek dong ntar manisnya ilang satu kilo lagi”
“yee emangnya gula bisa ditimbang”
“yaiyalah manis kamu tuh ibarat gula beribu-ribu ton tau”
“waaduuuhh berarti aku manis banget dong, sampe beribu-ribu
ton ??”
“yaa gitu deh,, yaudah deh kamu lanjutin bikin cerpennya..
tapi jangan kemaleman, besok kesiangan lagi yang mau ke paris”
“sipp Mr.pecel thanks ya atas perhatiannya”
“sama-sama Mrs.lebay,, jangan lupa OLEH-OLEH.. good night”
“iya iya.. night too”
Begitulah Bagas dan Cindai kalo lagi SMSan,, rasanya mereka
tidak pernah menghiraukan jam sedikitpun, bisa jadi mereka SMSan sampai larut
malam.
Walaupun mereka hanya sahabatan, tapi isi SMS mereka
layaknya orang pacaran. Saling memperhatikan satu sama lain dan mempunyai
panggilan khusus.
Cindai masih setia untuk duduk bersama laptop tercintanya,,
ia menulis rangkaian kata yang dihias dengan indahnya, benar-benar terlihat
sangaaattt cantik..!!
Kata-kata itu berisi:
“Terkadang aku merasa gundah, gundah bila tak melihat
senyumanmu.. Senyuman manis yang benar-benar tulus dari hati kecilmu membuatku
selalu ingin menatapmu. Menatap pancaran indah dari ketulusanmu membuatku
merasakan kesejukan hati yang luar biasa, dan membawaku terbang setinggi
kupu-kupu indah diatas sana bersamamu. Terima kasih sahabatku”
“hoaaamm ngantuk” ucap cindai mulai menutup layar laptopnya
“semoga semua yang terjadi besok sesuai dengan yang aku
harapkan, amiinn” lanjutnya lalu merebahkan tubuhnya dikasur
Waktu berjalan begitu cepat, jarum jam telah berputar selama
8 jam, kini saatnya Cindai bangun dari tidur lelapnya semalam
“hmmm... aku harus semangat” ucap cindai tersenyum dan mulai
melangkahkan kakinya menuju kamar mandi
@RuangTengah
“ma, pa, kak, yukkk” ucap cindai yang benar-benar terlihat
bersemangat pada saat itu
“ciiyeee semangat banget” ledek kakaknya
“woiyadongs” jawab cindai sambil menggeret kopernya
“yaudah yuk..” ujar papa dan mamanya kompak
***
Kini Cindai dan keluarganya sudah berada diatas pesawat, dan
siap meluncur ke kota impian Cindai, yakni Paris
“kak, liat deh.. pemandangan yang itu indah banget ya kak
??” ucap cindai menunjuk gunung tinggi dan diatasnya terdapat pelangi indah
bersama dengan awan-awan putih yang menggumpal
“iya ndai, indaaahh banget” jawab kakak cindai sambil
tersenyum
“coba aja ada bagas, pasti ada aja yang dia lakukan saat
ini..” ucap cindai dalam hati
“ndai, mikirin apa sih” tanya kakaknya
“hah !! ngga papa kok kak” dusta cindai
“loh loh ndai.. ini kenapa ??” ucap kakak cindai yang mulai
merasakan keadaan yang aneh
“iya kak,, ini kenapa ?? kenapa pesawatnya kayak gini..
cindai takut kak !!!” ucap cindai memejamkan matanya dan memeluk kakaknya
“cindai.. pricilla.. pegangan sayang..” teriak papa cindai
“pa... ini gimana” ujar mama cindai yang mulai ketakutan
“aaaaaaaaaaaaa...” teriak semuanya ketika merasakan bahwa
pesawat yang dikendarainya telah meluncur bukan pada tempatnya
***
Pesawat yang dikendarai oleh Cindai dan Keluarganya jatuh di
sebuah persawahan di desa, kini sudah banyak petugas yang menghampiri tempat
tersebut untuk membantu korban-korbannya
Sementara Bagas yang sedang menonton televisi melihat
kejadian tersebut.
“hah BaDai Air ?? itukan pesawatnya cindai ?? Ya Allah
selamatkan cindai dan keluarganya” ucap bagas sambil berdo'a
“alamat.. alamat.. oh itu alamat rumah sakitnya.. aku harus
kesana sekarang” lanjutnya panik
“bagaas.. kamu mau kemana sayang” tanya mama bagas
“bagas mau ke rumah sakit ma, pesawat cindai jatoh”
“yaudah mama ikut..” jawab mamanya
“bareng papa aja, sekalian naik mobil” lanjut papa bagas
***
@RumahSakit
“cindai” ucap bagas yang melihat seorang gadis sedang
berbaring diranjang rumah sakit
Bagas dan keluarganyapun memasuki kamar tersebut
“cindai, kamu kenapa...” tanya bagas sambil mengelus kepala
cindai
“kaki aku gas...” jawab cindai menangis
Bagaspun membuka selimut yang menutupi kaki cindai
“astaghfirullohal'adzim...” ucap bagas ketika mengetahui
kondisi kaki cindai
“aku ngga bisa jalan lagi gas, kaki kiri aku sudah
diamputasi.. sedangkan yang kanan sudah lumpuh..” jelas cindai sambil menangis
“sabar ya ndai” ucap bagas memegang tangan cindai
“sayang... mama papa sama kakak kamu mana ??” tanya mama
bagas
“tadi cindai sudah dapet kabar, katanya mereka sudah..”
“sudah apa nak...” tanya papa bagas
“sudah meninggal..” jawab cindai dibarengi tetesan deras
dari matanya
“cindaai.. kamu yang sabar ya, kamu harus bisa menerima
kenyataan ini.. aku janji akan selalu jagain kamu ndai, aku akan selalu
menemani keseharian kamu” ujar bagas memeluk cindai dengan erat
Cindai masih saja menangis dalam pelukan bagas, sementara
papa dan mama bagas hanya tersenyum melihat tingkah anaknya yang begitu sayang
terhadap sahabatnya.
#FlashBackOff
“kamu ga usah inget-inget semua itu ndai, yang lalu biarlah
berlalu.. kamu harus bisa melihat masa depan kamu ndai” ujar bagas
“gas, semua itu ga akan terjadi kalo aku ngga ngajak ke
paris, ini semua salah aku gas.. aku bodooohh.. aku aku yang sudah membunuh
mama papa dan kakakku” ucap cindai histeris sambil memukuli kepalanya
“cindai stooppp jangan sakiti diri kamu lagi, dengerin aku
ya.. aku akan slalu jagain kamu ndai, kamu ga usah takut sendirian.. kamu
jangan seperti ini terus dong, semua ini bukan salah kamu..” ujar bagas sambil
memegang tangan cindai
“....” cindai hanya diam mematung dengan wajah penuh
penyesalan
“ndai.. jangan murung terus ndai, ayo senyum, dan gapai
cita-cita kamu.. Hal berat itu pasti ada, tapi jika kita menghadapinya dengan
senyum yang tulus, berat itu akan berubah menjadi ringan, seringan kita
tersenyum” lanjutnya
Cindaipun mengangkat bibirnya membentuk seulas senyum manis
dibibir mungilnya, membuat Bagas senang dan ikut tersenyum bersama Cindai.
“jadi, kamu mau kan gapai cita-cita kamu lagi ??” tanya
bagas tersenyum
“iya gas” balas cindai tersenyum
Akhirnya Cindai kembali berkarya, merangkai kata-kata indah
menjadi sebuah karya yang bisa memberi banyak manfaat untuk semua orang. Setiap
hari dan setiap detik Bagas selalu menemani Cindai untuk meraih cita-citanya,
merelakan waktu istirahatnya untuk sahabat tercinta
“gas, kamu capek yaa ??” tanya cindai yang melihat bagas
hampir tertidur
“hah engga kok ndai, kamu lanjutin aja nulisnya.. kata-kata
kamu bagus loh” ujar bagas berusaha semangat, padahal matanya sudah hampir
terpejap
'bagas.. kamu baik banget sih sama aku, sampe sampe kamu
rela kecapean gara-gara nemenin aku, entah kenapa setelah sekian lama kita
bersama aku merasakan hal aneh saat dekat kamu, apa aku mulai jatuh cinta ??'
ujar batin cindai
'cindai.. kamu cantik, kamu manis, senyum kamu selalu memberi
kesejukan hati aku ndai, aku cinta sama kamu' ujar batin bagas
“eh, kok malah diem sih” ucap bagas memecahkan keheningan
“hm.. kamu juga tuh diem, mikirin sesuatu yaa” ledek cindai
“yee yang ada kamu yang ngelamun” jawab bagas tak mau kalah
“kamu tau” balas cindai
“yaudah deh, eh lanjutin dong nulisnya.. aku pen liat”
“okey..okey..” jawab cindai lalu melanjutkan tulisannya
dilaptop tercintanya itu
Cindai benar-benar serius mengerjakannya, bagas yang sedari
tadi berada disamping Cindai hanya bisa menatapnya dengan tatapan tak seperti
biasanya. Cindaipun merasakan bahwa Bagas sedang memperhatikan dirinya
“gas, kamu kok ngeliatinnya gitu banget sih..” ujar cindai
“kamu cantik ndai” ceplos bagas
“ihh apaan sih gas” jawab cindai tersipu malu
“beneran loh, kamu tuh imuuuutt banget” ujar bagas mencubit
pipi cindai
“ahh.. bagas sakit tau” ucap cindai menggembungkan pipinya
“tuh kan, apalagi kalo lagi manyun gini.. makin imut aja”
rayu bagas
“hmm bisa aja, oh iya kamu ga mau kasih komentar nih sama
cerpen aku”
“coba liat” bagaspun membaca isi cerpen cindai
“gimana?? Bagus gak gas..?” ujar cindai meminta pendapat
sahabatnya
“bagus pake banget malah” jawab bagas tersenyum sambil
mengacungkan jempolnya
“serius? Aaa makasih gaass..” ucap cindai girang lalu
memeluk bagas
“iya sama-sama” ucap bagas membalas pelukan cindai
“eh maaf gas, refleks” ujar cindai malu langsung melepas
pelukannya
“gapapa kok ndai, aku ngerti.. oh iya ndai aku punya sesuatu
loh buat kamu” ucap bagas girang
“apa itu gas..??” tanya cindai penasaran
“tutup matanya dulu yaa, dalam hitungan ke tiga mata kamu
dibuka 1..2..3..tarraaa” ucap bagas menunjukkan sebuah kertas didepan wajah
cindai
“waahh lomba menulis?? Ini beneran gas” tanya cindai girang
“yaiyalah ndai, kalo gitu nanti siang kita ke tempat
lombanya yaa”
“oke” ucap cindai senang
*percepat*
Waktu berlalu begitu cepat, kini tibalah lomba menulis yang
cindai tunggu-tunggu.
“ndai, semangaattt..!! kamu pasti bisa” ucap bagas memberi
motivasi
“iya gas, do'ain aku yaa” jawab cindai tersenyum lalu
memasuki gedung
***
Tak lama kemudian keluarlah seorang gadis manis yang
menjalankan kursi rodanya dengan penuh semangat, ia berjalan menuju seorang
lelaki yang sedari-tadi tak henti-hentinya mengangkat kedua tangannya, mendo'akan
seorang gadis yang sangat penting bagi dirinya.
“gimana ndai.. kamu menang gak..??” tanya bagas langsung
menghampiri cindai
“masih belum tau gas, katanya sih besok pengumuman
pemenangnya” jawab cindai
“yaudah kalo gitu besok kita harus kesini lagi yaa!! Aku
yakin sahabatku yang cantik ini pasti menang” ucap bagas mencubit pipi cindai
“ahaha Aamiin” jawab cindai tersenyum
-----
Seperti biasa, yang cindai lakukan hanya duduk dikursi roda
dan ditemani dengan sebuah laptop mungil kesukaannya. Tapi dihari ini ada yang
beda, bagas!! Dia menghilang dan saat ini bagas tidak ada disamping cindai,
entahlah
Cindaipun menulis sebuah kalimat di laptopnya:
“aku senang kamu selalu ada buat aku, menemani hari-hari
sepiku dengan tawa, membuat semangatku kembali pulih untuk berkarya. Tapi hari
ini kamu tidak disisiku, kamu dimana?? Aku merindukanmu bagas, jangan pernah
tinggalin aku karena kamu satu-satunya orang yang bisa mengerti keberadaanku.. yaa
aku tau mungkin aku tidak sepenuhnya berarti buat kamu,, tapi aku yakin kamu
akan selalu menjadi yang terbaik dihidupku, trimakasih ya gas karena kamu
adalah penyemangat hidupku”
Laptop bagaikan diary bagi cindai, ia selalu mengungkapkan
isi hatinya didalam laptop tersebut.
Setelah menulis kata-kata tadi cindai tertidur, tapi ada
yang mengganjal pada saat itu. Laptopnya benar-benar lupa ia matikan, dan sama
sekali tidak ditutup. Akhirnya..
Cekklek..
“cindai, kamu udah siap belom..?? hari ini pengumuman
pemenang lomba lohh” ucap seorang cowok ganteng memasuki kamar cindai. Dan
ternyata ia adalah bagas.
Bagas bingung, kenapa jam segini cindai masih tidur(?) tidak
biasanya cindai seperti itu
“kenapa cindai gak bangun yaa?? Padahal kan ini udah siang”
ucap bagas yang masih bertanya-tanya
“loh ini kenapa laptopnya cindai kebuka, tulisan apa yaa..
baca ajadeh” ucap bagas membaca tulisan yang ada dilaptop cindai. Ternyata
tulisan tersebut adalah tulisan yang cindai buat barusan, bagas benar-benar
terharu membacanya, air mata bening mulai berlinang
“ba..bagas..” ucap cindai terbangun dari tidurnya
“eh cindai.. yaudah yuk kita ke tempat pengumumannya” jawab
bagas sambil menghapus air matanya
“kok kamu nangis..?” tanya cindai yang melihat bekas air
mata dipipi bagas
“gak kok, aku ganangis.. udah yuk berangkat”
*percepat*
Piala sudah berjejer dimeja, untuk juara 3,2, dan juara
pertama. Cindai benar-benar kagum melihat keindahan piala-piala itu.
“ndai, aku yakin kamu pasti dapet piala yang paling gede
tuh..” ucap bagas menunjuk piala untuk sang juara utama
“aamiin” balas cindai
“eh eh ndai, itu udah mau dibacain tuh” ucap bagas yang
melihat seorang pembawa acara manaiki panggung
“biar tidak berlama-lama lagi, disini kita akan mengetahui
siapa yang akan menjadi pemenang lomba KARYA REMAJA INDONESIA 2013.. pemenang
ketiga adalah Cerpen 'Aku, kamu dan dia' karya Putri Dwi Lailika.. dan pemenang
yang kedua adalah Cerpen 'Cinta Damai itu Indah' karya Dwi Riska Aulia..” ucap
sang pembawa acara
“kini saat yang kita tunggu tunggu... dan yang akan menjadi
pemenang KARYA REMAJA INDONESIA 2013 adalaaaahhh... selamat kepada Gloria
Chindai Lagio dengan Cerpen 'Kamu dan Layar kecil ini adalah Sahabat setiaku'
silahkan naik ke atas pentas untuk mengambil hadiah-hadiahnya”
“yeeeaayy aku menang gas..” ucap cindai yang terlihat sangat
senaaaaang sekali
“apa aku bilang, kamu pasti bisa ndai.. maju gih” jawab
bagas
Selesai menerima hadiah, bagas mengajak cindai untuk pergi
ke suatu tempat.. entah tempat apa yang dimaksud oleh pria ganteng itu. Cindai
dengan posisi mata tertutup dan menjalankan kursi rodanya dengan dibantu bagas
“kita mau kemana sih gas..?? cepetan dong..” ucap cindai
yang mulai penasaran
“okeey.. silahkan matanya dibuka”
“waaahhh indah banget” ujar cindai tersenyum ketika melihat
pemandangan didepan matanya
Taman, yaa bagas membawa cindai ke sebuah tempat yang sangat
indah. Taman kali ini berbeda dengan taman pada umumnya, didalam taman ini
hanya ada kumpulan bunga mawar putih, cindai memang sangat menyukai bunga
tersebut. Sekarang posisi cindai dan bagas sedang berada diatas jembatan kecil
yang dibawahnya berisi kolam ikan-ikan yang cantik.
“kamu suka nggak ndai??” tanya bagas berlutut didepan cindai
yang sedang duduk dikursi rodanya
“suka bangeett.. makasih ya gas, aku jadi inget sama
keluargaku, tiap hari minggu aku selalu kesini sama mereka.. tapi sekarang
semuanya sudah berakhir” ujar cindai yang mulai menteskan air matanya
“yaahh ini sama aja aku bikin kamu sedih, maafin aku ya”
ucap bagas menghapus air mata cindai
“gak kok, malah aku seneng banget karena kamu aku bisa ke
tempat ini lagi” jawab cindai tersenyum
“ndai” ucap bagas memegang kedua tangan cindai
“iya gas”
“jujur, aku udah ga bisa jadiin kamu sahabat aku lagi” ucap
bagas tertunduk
“kenapa?? Kamu gak kuat lagi ya harus jagain aku, aku ngerti
kok.. kalo gitu aku pulang aja sekarang.. aku juga gak mungkin benci kam.....”
belum selesai menjawab, bagas langsung meletakkan jari telunjuknya dibibir
cindai
“sssttt.. aku belum selesai ngomong, aku sayang sama kamu
ndai, aku gak mau jadiin kamu sahabat aku lagi karena aku ingin kamu menjadi
pendamping hidup aku kelak.. kamu mau kan” ujar bagas menatap cindai dalam-dalam
“hmm iya gas..” jawab cindai tersenyum
“yeeeaayyy... happy birthday cindai.. happy birthday
cindai.. happy birthday happy birthday.. happy birthday cindai...” terdengar
suara sorakan tersebut yang semakin mendekati bagas dan cindai, cindai hanya
melongo melihatnya yang cindai lakukan hanya diam memtung melihat semua itu.
Dan ternyata ditaman itu sudah ada mama, papa, dan kakak cindai
“gas ini apa?? Apa aku mimpi..??” tanya cindai tak percaya
“kamu gak mimpi kok, sebenarnya waktu itu keluarga kamu bisa
diselamatkan.. tapi kita emang sengaja bikin kejutan ini buat kamu.. jadi
semuanya sudah ngumpull..” jelas bagas lalu memeluk cindai
“eeiiittss... gak boleh, mending pelukan semuanya aja” cegat
papa cindai
“hahaha...” tawa semuanya lalu memeluk cindai
“aku kangen kalian..” ucap cindai menetesakn air mata dalam
pelukannya
“selamat yaa sayang kamu sudah menjadi penulis hebat” ucap
mama cindai sambil menciumnya
“makasih ma” jawab cindai tersenyum
“oh iya gas aku mau ngomong sesuatu sama kamu” ujar cindai menatap bagas
“apa ndai?” tanya bagas lembut memegang tangan cindai
“makasih ya karena kamu udah menjadi orang yang selalu
menyayangi aku dengan tulus didalam drama ini” jawab cindai tersenyum
“drama??” tanya kakak cindai
“iya drama, karena aku sudah merasa bahwa kalian sudah
meninggal tapi ternyata ini semua hanya kejutan terindah yang kalian berikan
untukku” jawab cindai
“iii aku sayang sama kamu” ucap kakaknya memeluk cindai
“aku juga sayang sama kakak” jawab cindai membalas pelukan
kakaknya
“jujur, aku seneeng banget liat keluarga kalian yang
harmonis ini” ujar bagas tersenyum sangat manis
“haha kamu bisa aja gas..” jawab cindai
“kamu tenang aja kok gas, kalau kalian sudah dewasa nanti
bagas akan menjadi bagian dari keluarga kita” sambung papa cindai
“maksudnya pa??” tanya cindai mengerutkan keningnya
“iya, karena keluarga kita dan keluarga bagas sudah
menyetujui hubungan kalian” ucap papa cindai
“beneran pa?”
“iyaa sayang”
“yes!!” ucap BaDai kompak saling tosss
“dan sekali lagi kita ucapkan Happy Birthday
Cindaaaaiiiii....” ujar papa cindai menggendongnya
“aaa papa turunin” ucap cindai tertawa dan berusaha turun
dari gendongan papanya
Kini Cindai sudah berkumpul bersama keluarganya lagi, dan
juga Bagas. Jadi kita harus percaya bahwa "sesuatu yang menurutmu biasa
akan menjadi luar biasa pada waktunya" dan selalu ingat SAHABAT yaa !! :)
_TAMAT_
Karya: Dwi Riska Aulia
(Riska)
FOLLOW=> @dwiriska_a
Follback?? Just mention ;)
Kalo udah baca minta komentarnya yaa..!! :)
Bisa disini, facebook, atau twitter
Jangan jadi pembaca misterius !!!
NO COPAS !!
NO BULLY !!
Thanks before ;)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar