Senin, 15 Juli 2013

Cerpen BaDai @dwiriska_a

"I Like Your Smile"

Cast: BaDai dkk Idola cilik 2013


Senyum itu indah, senyum itu ibadah, senyum termanis adalah senyum yang benar-benar tulus dari dalam hati, setiap orang akan terlihat sempurna ketika tersenyum, karena senyum membuka aura positif dalam diri kita, senyum merupakan cara termudah untuk menjadi orang sabar, dan itu yang dilakukan gadis manis bernama Gloria Chinday Lagio orang-orang memanggilnya CINDAI.

Ayahnya adalah seorang pedagang kaki lima yang hasil perharinya tidak menentu, sedangkan ibunya seorang penjahit yang terkadang hanya mendapat satu pesanan baju dalam sehari atau tidak sekalipun.

Walaupun dengan kesederhanaannya, cindai tetap menjadi siswi yang berprestasi, sehingga dia mendapatkan beasiswa untuk sekolah di SMP favorit di Jakarta. Cindai tidak pernah malu walaupun banyak teman-temannya yang selalu memanggilnya dengan sebutan gembel, yang dia lakukan hanya tersenyum untuk menutupi semua rasa sakitnya, cindai juga mempunyai seorang sahabat yang bernama marsha.

@Sekolah

“eh gembel, bersihin nih kelas” perintah chelsea pada cindai
Yaa !! chelsea memang anak orang kaya jadi dia seenaknya menyuruh cindai, karena cindai terbilang satu-satunya anak yang paling sederhana diantara teman2 yang lain.

“kenapa harus aku chel, hari ini kan bukan jadwal piketku” bantah cindai halus

“berani ngelawan yaa, udah sana cepet kalo nggak gue bakar nih tas lo” ancam chelsea

“yaudah deh iya” jawab cindai lalu membersihkan kelasnya

“haha.. lagian tuh sampah-sampah cocok lagi sama sigembel” ucap salma salah satu teman geng chelsea, chelsea memang mempunyai sebuah geng yang beranggotakan chelsea, salma, dan novi

“iya sal, sama-sama bau.. hahaha” tawa novi, salma, dan chelsea

‘Ya Tuhan berikan aku kesabaran menghadapi semua ini, dan bukakanlah pintu hati teman2ku’ batin cindai

Cindaipun membersihkan kelasnya dengan senang hati, cindai menganggap bahwa hari itu adalah piketnya dia sendiri, dan tiba-tiba ada seorang cowok yang menaburkan-naburkan sampah yang sudah cindai kumpulkan, dia adalah BAGAS, cowok terganteng, tertajir dan tersombong dikelas VIII.6

“eh gembel, gimana sih piket gak pernah becus, yang bersih tau, itu sampahnya masih numpuk” omel bagas sambil menunjuk kertas-kertas dibawah bangkunya

“tapi tadi aku udah sapu disitu kok” ucap cindai

“mana ada udah disapu masih kotor kayak gini, udah cepet bersihin, gue ini ketua kelas, jadi lo harus nurut sama gue” ucap bagas menyombongkan diri

Cindai yang mellihatnya hanya tersenyum, karena dia sudah tau sifat teman2 disekolahnya itu hampir sama semua

“disuruh nyapu malah senyum2, kenapa sih, kesurupan lo” ujar bagas

“hehehe..enggak kok, cuman lucu aja” ucap cindai cengengesan sambil menyapu lantai

“ngetawain gue lo,, haaa” ucap bagas marah

“bukan gas, udah yaa aku mau nyapu ini dulu” ucap cindai

“awas lo yaa” ujar bagas menunujuk cindai

Teeeeeeeett..

Bel masuk sudah berbunyi, semua siswa berbondong-bondong masuk ke kelasnya masing-masing

@Kelas VIII.6

“Selamat pagi semua..” ucap bu winda guru matematika

“pagi bu..” siswa serempak

“hari ini ulangan Matematika, silahkan semua bukunya dimasukkan” ucap bu winda yang membuat semua siswa kaget

“gila tuh guru, ulangan mendadak kayak gini” bisik chelsea pada novi dan salma

“CHELSEA... bicara apa kamu” bentak bu winda

“eng..enggak bu saya gak bicara apa-apa kok bu” awab chelsea terbata-bata

“yasudah, ini soalnya hanya sedikit, jadi saya beri waktu 30 menit untuk mengerjakan soal-soal ini”

“WOW gila banget, matematika 30 menit, mampus deh gue” batin bagas

“aku pasti bisa mengerjakan soal-soal ini dalam waktu 30 mnt” batin cindai

“ndai, nomer tiga apaan ??” ujar bagas mendorong-dorong kursi cindai yang tepat didepannya

“gak tau gas” jawab cindai sedikit menoleh

“ada kok, jawabannya di lo, awas ya kalo gak mau kasih tau” desak bagas yang tidak mendapatkan respon dari cindai

“saya sudah bu” ucap cindai mengangkat tangan kanannya

“bagus cindai, sini kumpulkan” ucap bu winda tersenyum

30 menit kemudian

“waktunya habis, sekarang dikumpulkan” ucap bu winda

“tunggu sebentar, jangan berisik, saya masih ingin mengkoreksi hasil ulangan kalian” lanjut bu winda

++++++

“oke, hasil ulangan kali ini benar-benar tidak memuaskan, hanya satu siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yakni Gloria Chinday Lagio dengan nilai 98, dan yang lain harus ulangan kembali, hari ini juga dengan soal yang lebih rumit, jadi saya beri waktu kalian buat belajar”

“huuu” keluh seluruh siswa kecuali cindai dan marsha sahabatnya

#jam istirahat

“yaah.. gak seru banget kalo gak ada marsha, aku jadi sendirian deh” ucap cindai dikantin sambil meminum jus jeruk

“jadi males kalo kayak gini” lanjutnya lalu keluar dari kantin

PERCEPAT

~pulang sekolah~

“yaahh.. sepedaku kok kempes sih, gimana pulangnya nih” ujar cindai ketika melihat ban sepedanya kempes

“hahaha syukurin lo, suruh siapa tadi ulangan gak mau ngasih tau gue” ledek bagas

“hmm, makasih ya gas” ucap cindai tersenyum lalu pergi menuntun sepedanya

“hah makasih, sarap tuh anak” ujar bagas menggeleng-gelengkan kepalanya

@KamarBagas

“gue bener-bener kagum sama cindai, dia nggak pernah marah walaupun dibully atau dikerjain sama teman-temannya, yang dia lakukan hanya tersenyum, gue jadi pengen temenan sama dia, kapan ya gue bisa kayak cindai” fikir bagas

@RumahCindai

Beda dengan teman-teman sebayanya yang sepulang sekolah bisa istirahat dengan tenang, cindai tidak pernah bisa seperti itu, cindai selalu saja membantu ayah dan ibunya bekerja

“cindai..” panggil ibu cindai

“iya bu, ada apa ?” tanya cindai halus

“sini sayang, ibu minta tolong anterin baju ke alamat ini yaa”

“oke bu (y) “ ucap cindai lalu pergi

++++++

“mmm..kayaknya ini deh alamatnya” ucap cindai sambil melihat kertas yang sedang dipegangnya

Ting..tong..ting..tong..

Cekklek..

“siapa yaa ??” ucap seorang wanita paruh baya yang membuka pintu rumah itu

“saya cindai bu, mau nganterin ini” ucap cindai menunjukkan sesuatu yang sedang dibawanya

“ooh anaknya bu sonya, ayo masuk nak”

@RuangTamu

“ini bu, bajunya sudah selesai” ucap cindai seraya memberikan baju yang sedari tadi ia pegang

“iya nak, terimakasih ya, tunggu sebentar ya nak, ibu mau ngambil minuman”

“iya buk..”

Ketika ibu tersebut masih ada didapur, cindai melihat-lihat semua yang ada diruang tamu tersebut, dan ternyata...

“kayaknya aku kenal deh sama foto ini..” ucap cindai ketika melihat foto seorang cowok sebayanya

“loh, inikan bagas, foto bagas kok bisa ada disini yaa..” lanjutnya

“bagas itu anak saya nak” ucap ibu-ibu tersebut yang ternyata adalah mama bagas

“oohh jadi ibu mamanya bagas ?” tanya cindai ramah

“iya nak, kamu kenal sama bagas ?”

“iya bu, saya satu kelas sama bagas”

“nama kamu siapa ?”

“saya cindai bu” ucap cindai tersenyum

“sebentar dulu ya, kamu tunggu disini saja” ucap mama bagas

‘mama sama anak beda banget, mamanya bener-bener baik, tapi anaknya kok kayak gitu ya’ batin cindai

“ada apa sih ma, enak-enak main PS juga” oceh bagas ketika digeret mamanya menuju ruang tamu *what*abaikan

“kok ada dia sih ma ?” tanya bagas ketika melihat cindai duduk disofa ruang tamunya

“kamu duduk gas” perintah mama bagas

“ga mau” bantah bagas

“duduk !!” perintah mama bagas lagi

“yadeh iya..” pasrah bagas

“terus mama mau kemana ?” tanya bagas yang melihat mamanya ingin pergi

“mama mau masak”

“yaelah si mama” ujar bagas lalu duduk disofa sebelah cindai

“bagas..” ucap cindai kaget

“lo ngapain sih disini ?” tanya bagas sinis

“tadi aku cuman nganterin baju mama kamu kok, terus aku disuruh tunggu disini” ucap cindai

‘ndai..lo kenapa sih beda banget sama cewek-cewek yang lain, lo itu bener-bener baik dan tulus ndai, lo juga manis’ batin bagas

“gas..bagas..” ucap cindai melambai-lambaikan tangannya didepan muka bagas

“eh nggak papa kok..” ucap bagas tersadar dari lamunannya

“terus kita mau ngapain disini ?” tanya cindai bingung

“cindai” ucap bagas halus, tidak seperti biasanya

“iya gas, kenapa ?”

“gu..gue..” ucap bagas terbata-bata

“kamu kenapa gas” tanya cindai penasaran

“gue mau minta maaf ndai sama lo” ucap bagas mengulurkan tangannya

‘hah, ini gak salah bagas minta maaf sama aku’ batin cindai

“cindai..lo ga mau maafin gue, yaudah deh gapapa, mungkin gue terlalu jahat sama lo” ucap bagas yang melihat cindai masih diam

“eh, nggak gitu kok gas, aku udah maafin kamu kok” ucap cindai membalas jabatan tangan bagas

“berarti kita udah baikan ??” tanya bagas seraya menjulurkan jari kelingkingnya

“iya” ucap cindai tersenyum manis seraya mencangklongkan jari kelingkingnya pada jari kelingking bagas *ngertikan

‘senyum lo itu memberikan gue semangat penuh ndai, semangat untuk berubah menjadi orang baik’ batin bagas

“thanks ya ndai” ucap bagas yang tiba-tiba memeluk cindai

DEG !! seketika itu hati cindai mulai merasakan getaran yang berbeda, detakan jantung yang tidak seperti biasanya *WOW*abaikan

“i..iya gas” ucap cindai didalam pelukan bagas

“eheem” dehem mama bagas sambil tersenyum

“eh mama” ucap bagas melepas pelukannya pada cindai

“ibu, bagas, cindai pulang dulu ya, soalnya udah sore” ucap cindai beranjak dari sofa

“cindai, kamu pulang naik apa” tanya mama bagas

“jalan kaki bu”

“jangan cindai, biar bagas yang anterin kamu” ucap mama bagas perhatian

“bagas, kamu anterin cindai ya” lanjutnya

“oke ma” ucap bagas mengacungkan jempolnya

“ayok ndai” ucap bagas menarik tangan cindai

“cindai pulang dulu ya bu” pamit cindai

“iya sayang, bagas kamu hati-hati ya nyetir motornya” ucap mama bagas

“sipp” ucap bagas tersenyum

S

K

I

P

@RumahCindai

“makasih ya gas udah mau anterin aku” ucap cindai dengan senyumnya

“iya cindai” ucap bagas membalas senyum cindai

“gamau mampir dulu gas ?” ucap cindat menawarkan

“lain kali aja ya ndai, takut dicariin sama mama”

“oh yaudah ga papa, hati-hati ya” ucap cindai

“oke” ucap bagas mengegas motornya

~ ~ ~ ~ ~ ~

“cindai, kamu darimana aja sayang” tanya ibu cindai

“kan nganterin baju bu”

“iya sih, tapi kok lama, terus yang tadi nganterin kamu itu siapa ?”

“gini loh bu, tadikan cindai nganterin baju ke alamat yang tadi, terus cindai disuruh masuk sama ibu yang punya baju itu, dan ternyata ibu tersebut mamanya bagas, bagas itu temen sekelas aku bu, dan yang nganterin aku tadi itu bagas bu” jelas cindai

“ooh yaudah kalau gitu, tadi ibu bener-bener khawatir karena kamu lama” ucap ibu cindai mengelus-elus rambut cindai

“hehe maaf bu, yaudah deh bu cindai ke kamar dulu ya”

“iya”

@KamarCindai

“B-A-G-A-S, Baik, Anak pinter, Ganteng, Aku, Suka” ucap cindai mengartikan nama bagas

“lah, kok aku jadi mikirin bagas sih, tapi Bagas bener-bener bikin hati aku gak karuan kalo dia natap aku, masak aku suka sama bagas” fikir cindai

~keesokan harinya disekolah~

“cindai..” ucap bagas menuju bangku cindai

“eh bagas.. ada apa ?” ucap cindai dengan senyumnya

“ciiieee yang udah baikan niyeee...” ledek marsha

“apaan sih sha” ucap cindai salting

“cindai itu merah pipinya tu, ciiieee” ledek marsha lagi

“iihh resek” ucap cindai manyun

“hehe maap” ucap marsha

“oh iya gas, tadi kenapa manggil aku ?” tanya cindai

“ikut ke taman yuk...” ucap bagas menggandeng tangan cindai

“ii...iya” ucap cindai ragu sambil melihat bagas menggandeng tangannya

“sha, mereka cocok banget ya” ucap rafli pada marsha ketika melihat tingkah bagas dan cindai

“iya raf, gue juga seneng liat mereka akur” ucap marsha

@Taman

“cindai” ucap bagas memecahkan keheningan

“iya gas”

“aku mau ngomong sesuatu sama kamu”

“apa, ngomong aja gas, tapi kok tumben ngomongnya pake aku-kamu” ucap cindai menebarkan senyumnya

“karena kamu ndai” ucap bagas yang membuat hati cindai semakin dag dig dug

“kok bisa ?” tanya cindai tak percaya

“menurut aku kamu itu sosok wanita yang saangaaat tegar, tiap hari kamu dikatain gembel, tapi kamu ga pernah marah, dan satu lagi, aku suka kalo kamu tersenyum ndai” ucap bagas menatap cindai dalam-dalam *waduh*abaikan :D

“hehe makasih gas” ucap cindai salting dihadapan bagas

“yaudah deh, nanti jam setengah 4 sore kita ke Rainbow Cafe yaa” ajak bagas

“ngapain ?”

“udaah, dateng aja”

“yaudah deh”

15.30 WIB

@RainbowCafe

“hmm..hari ini aku mau nembak cindai, semoga aja cindai suka sama boneka pemberian aku” ucap bagas sambil melihat boneka teddy bear besar berwarna biru kesukaan cindai dan memegang mawar merah

16.00 WIB

“cindai mana yaa kok belum dateng juga” ucap bagas melihat arlojinya

“aku susul aja deh”

@RumahCindai

“tok..tok..tok..” bagas mengetuk pintu rumah cindai

“kok ga ada yang buka ya” ucap bagas

“bu, numpang tanya, pemilik rumah ini kemana ya” tanya bagas ketika melihat seorang ibu berjalan didepan rumah cindai

“cindai kecelakaan nak, mungkin sekarang lagi ada dirumah sakit” jelas ibu-ibu itu

“hah kecelakaan, yaudah bu makasih yaa” ucap bagas panik lalu mengegas motornya

“iya nak sama-sama”

@RumahSakit

“tante, gimana keadaan cindai” tanya bagas yang melihat ibu cindai sedang gelisah

“tante juga belum tau nak”

Cekklek..

“dokter, gimana keadaan anak saya” tanya tante cindai ketika melihat dokter keluar dari ruang UGD

“sebelumnya kami mau minta maaf, terlalu banyak darah yang keluar dari tubuh cindai, ternyata setelah kami periksa, cindai sudah tidak bisa bertahan lagi, kecelakaan yang dialaminya terlalu parah”

“maksud dokter cindai sudah meninggal ?” tanya ayah cindai yang sedang menenangkan istrinya

“iya pak” ucap dokter tertunduk

“cindaaaaiii... jangan pergi sayang, ibu sayang sama kamu, kenapa kamu ninggalin kita semua.. ibu masih ingin melihat kamu menggapai cita-cita kamu, ibu ga bisa melihat kamu seperti ini” ucap ibu cindai yang menangis benar-benar histeris

~~~ setelah cindai dimakamkan~~~

“bagas” panggil ayah cindai

“iya om” ucap bagas yang air matanya masih mengalir

“tadi om nemuin ini disakunya cindai, mungkin ini buat kamu” ucap ayah cindai seraya memberikan sesuatu kepada bagas

“makasih ya om, kalo gitu bagas permisi pulang dulu om” ucap bagas sambil menghapus air matanya

“iya nak, silahkan”

*****

@KamarBagas

Bagas membuka sesuatu yang diberikan oleh ayahnnya cindai

“gelang ?? gelang ini kembar” ucap bagas yang melihat bahwa isinya adalah dua buah gelang yang sama

“ini apa ?? buka aja deh” ucap bagas ketka melihat sebuah amplop yang ternyata berisi surat

To: Bagas

Bagas, kamu udah liat kan gelang kembar itu, gelang itu aku bikin sendiri special buat aku dan kamu. Di pake ya gas..!!
Entah kenapa, rasanya aku sangaaatt senang kalo bisa liat kamu tersenyum buat aku.
Oh iya, kamu pernah bilang kalo kamu berubah itu semua karena aku.
Aku seneeeng banget karena aku bisa menjadi orang yang membuat kamu berubah lebih baik lagi.

Aku berharap, suatu saat nanti kamu bisa menyatakan perasaan cinta kamu pada orang yang tepat, mungkin itu bukan aku.
Aku minta maaf ya gas, mungkin aku punya banyak salah sama kamu, aku juga ingat waktu itu aku gak mau ngasih tau jawaban ke kamu pas ulangan matematika, maafin aku ya gas..!!
Waktu itu kamu juga pernah bilang kalo kamu suka senyum aku, kamu gak usah khawatir, aku akan tetap tersenyum untuk kamu bagas :)

KEEP SMILE :)

~~ CINDAI ~~

Bagas yang membaca surat itu meneteskan air matanya, bagas berpikir sudah tidak ada lagi penyemangat hidupnya untuk menjadi lebih baik

“cindai, hanya sesaat aku bisa baikan sama kamu, kenapa ketika aku ingin menyatakan perasaan aku ke kamu, kamu harus pergi untuk selamanya.. kini ga ada lagi orang yang bisa memberikan senyum tulus dan memberikan aku motivasi untuk berubah menjadi lebih baik, tapi aku janji ndai, aku akan berubah demi kamu, I LIKE YOUR SMILE CINDAI” ucap bagas meneteskan air matanya.

_SELESAI_

Karya: Dwi Riska Aulia
(Riska)
FOLLOW=> @dwiriska_a
Follback?? Just mention ;)

Kalo udah baca minta komentarnya yaa..!! :)
Bisa disini, facebook, atau twitter

Jangan jadi pembaca misterius !!!
NO COPAS !!
NO BULLY !!

Thanks before ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar