Senin, 22 Juli 2013

Cerpen BaDai @dwiriska_a

"Kamu dan Layar kecil ini adalah Sahabat Setiaku"

Cast: BaDai & Cindai's Family

Terlihat seorang gadis cantik yang sedang terdiam duduk disebuah kursi roda seraya memandangi keramaian kota jakarta dari jendela kamarnya.

Kelihatannya gadis tersebut sedang memiliki sedikit gangguan pada kesehatannya, karena wajah manisnya benar-benar terlihat pucat pada saat itu, mungkin semua itu ada hubungannya dengan kursi roda yang sedang ia pakai.

“aaaaaaa....” teriak gadis tersebut sambil menjambak rambutnya sendiri

“ndai, cindai kamu kenapa...?? kamu jangan seperti ini dong..” ucap seorang cowok memasuki kamarnya

Cowok tersebut bernama Bagas, Bagas adalah sahabat Cindai yang selalu menemani kesehariannya, menemani dengan penuh cinta.

Terkadang  Bagas sering menangis melihat sahabatnya berusaha melukai dirinya sendiri.
Entah apa yang terjadi dengannya.

“pergi... semuanya sudah gak ada yang peduli denganku, semuanya jahat.. kenapa aku harus sendiri disini.. kenapa ?? apa karena aku sudah tidak seperti dulu lagi” ucap gadis itu menangis yang ternyata bernama cindai

“kamu ga boleh ngomong kayak gitu ndai, aku selalu ada buat kamu..” ucap bagas menenangkan cindai

“kamu bohong... semua hanya omong kosong, mendingan kamu pergi...” teriak cindai yang masih menangis

“ndai.. aku sedih liat kamu kayak gini ndai, mana cindai yang dulu.. mana ?? dan mana senyum kamu yang selalu tulus ndai, aku kangen kamu yang dulu, cindai yang selalu ceria menghadapi apapun.. tapi kenapa sekarang kamu berubah ndai.. kenapa ??” ujar bagas memeluk cindai dengan erat

“aku sedih gas, semuanya sudah ninggalin aku, mama, papa, kakak, semuanya sudah pergi.. ga ada yang peduliin aku disini gas...” jawab cindai yang masih menangis didalam pelukan bagas

“ndai, aku yang selalu ada disisi kamu, aku janji gak akan ninggalin kamu ndai.. kamu harus bisa membahagiakan mama papa dan kakak kamu diatas sana.. mereka gak mungkin tersenyum melihat kamu terus-terusan seperti ini”

“.....”

“kenapa kamu diam ndai...?? ayo lakukan semua yang ada dibenak kamu” ucap bagas memberi motivasi

“apa yang harus aku lakukan dalam kondisi kayak gini gas... gadis lemah yang tidak pernah bisa meraih cita-citanya, yang bisa aku lakukan hanya diam dan duduk dikursi roda ini”

“ndai, dulukan kamu sering bilang sama aku, jangan pernah kamu merasa tidak mampu untuk melakukan suatu hal sebab didalam rasa itu tersimpan kemampuan besar untukmu melakukannya,, kamu inget kata-kata itu kan ndai...??” ujar bagas semakin memberi cindai motivasi

“he'em..” cindai hanya mengangguk

“yaudah ini laptop kamu, aku akan selalu menemani kamu merangkai kata-kata suci yang keluar dari mulut kamu.. ayo ndai, raih cita-cita kamu menjadi penulis... aku tau kamu inigin menerbitkan novel kan ?? novel yang bisa dibaca oleh semua orang dan mereka bisa mengerti makna indah yang tersimpan didalam tulisan kamu.. ayo ndai kamu harus semangat” ujar bagas tersenyum sambil memberikan laptop silver kesayangan cindai, lalu menghapus air mata yang menetes dipipi cindai

“aku kangen sama mama, papa, dan kakakku gas... aku ingin berkumpul dengan mereka lagi, tapi semua itu sudah menjadi hayalanku saja, hayalan yang tidak akan pernah terjadi” ujar cindai yang mulai meneteskan air matanya kembali

#FlashBack

“yeeeaaayyy akhirnya aku dapet piala ini” ujar cindai girang sambil memegang sebuah piala emas berbentuk buku yang sedang dipegang oleh kedua tangan seseorang

“sayang.. kamu berhasil memenangkan lomba menulis itu ??” tanya mama cindai girang

“iya ma.. cindai seneeeng banget” jawab cindai tersenyum

“selamat ya sayang,, kami bangga sekali sama kamu” ujar papa cindai memeluk cindai

“makasih ma, pa, dan kakak cindai tercinta mmuaah” ucap cindai mencium pipi kakaknya

“kamu ada-ada aja dek” jawab kakak cindai

“ma, cindai kan udah menang nih lombanya... berarti mama sama papa mau dong rekreasi ke paris” ujar cindai berharap

“hmmm.. gimana yaa..” ucap mama cindai sambil senyum-senyum

“ayo dong ma, pa..” ucap cindai memohon

“iya sayang, papa udah siapin semuanya kok..” jawab papa cindai tersenyum

“seriusan pa ??” tanya kakak cindai tak percaya

“serius”

“berarti besok kita berangkat ke paris dong...?” ujar cindai girang

“tentu” jawab mama, papa, dan kakaknya seraya memeluk cindai

~malam hari~

Seperti biasa, gadis manis yang bernama Cindai selalu menghabiskan waktunya bersama dengan laptop silver kesayangannya. Laptop cantik yang selalu menghiasi hari-hari Cindai, berisi kata-kata indah karyanya bahkan berisi curahan hatinya.

Drrtt...drrrttt...

“waahh.. bagas sms” ujar cindai girang ketika melihat tulisan satu pesan baru dari bagas di HPnya

“cindai sahabatku yang paling cantikk... selamat ya akhirnya kamu bisa mendapatkan piala impianmu itu... aku seneeeng banget dan tentunya bangga sama kamu, dan semoga kamu bisa menjudi penulis terkenal seperti yang kamu inginkan” itulah isi sms bagas yang membuat cindai senyum-senyum membacanya

“amiinn.. makasih ya bagas sahabatku yang paling ganteng... aku juga bangga punya sahabat yang benar-benar baik seperti kamu” balas cindai

“mama, papa sama kakak kamu udah tau belom ??”

“udah kok gas, oh iya.. aku punya kabar gembira loh”

“kabar apa ??”

“besok aku dan keluargaku mau ke paris”

“waahh keren,, oleh-olehnya dong buat aku..”

“tentu lah gas, emang kamu mau oleh-oleh apa ??”

“aku mau menara eiffell.. TITIK GAK PAKE KOMA ckck”

“what ?? menara eiffell ??”

“hahaha becanda kali ndai, aku minta oleh-oleh apa aja deh.. asalkan kamu ikhlas ngasihnya”

“aciyeee awas ya kalo aku kasih oleh-oleh kerak telor loh.. wkwkwk”

“yaahh kerak telor mah banyak disini ndai..”

“yadeh gas, aku akan bawain oleh-oleh special dari paris buat sahabatku yang satu ini”

“sahabat yang apa dulu ??”

“sahabatku yang paling ganteng”

“salah,, itu masih kurang”

“iyadeh, sahabatku yang gantengnya gak berujung kayak restu.. :D wkwkwk”

“ahaha.. dasar lebay”

“tuh kan mulai, dasar pecell.. uda ah aku mau lanjutin bikin cerpen.. baybay peceelll”

“ciiiyee yang udah jadi penulis hebat dan besok mau ke paris.. sibuk bener buk”

“iihh ngesellin”

“jan ngambek dong ntar manisnya ilang satu kilo lagi”

“yee emangnya gula bisa ditimbang”

“yaiyalah manis kamu tuh ibarat gula beribu-ribu ton tau”

“waaduuuhh berarti aku manis banget dong, sampe beribu-ribu ton ??”

“yaa gitu deh,, yaudah deh kamu lanjutin bikin cerpennya.. tapi jangan kemaleman, besok kesiangan lagi yang mau ke paris”

“sipp Mr.pecel thanks ya atas perhatiannya”

“sama-sama Mrs.lebay,, jangan lupa OLEH-OLEH.. good night”

“iya iya.. night too”

Begitulah Bagas dan Cindai kalo lagi SMSan,, rasanya mereka tidak pernah menghiraukan jam sedikitpun, bisa jadi mereka SMSan sampai larut malam.
Walaupun mereka hanya sahabatan, tapi isi SMS mereka layaknya orang pacaran. Saling memperhatikan satu sama lain dan mempunyai panggilan khusus.

Cindai masih setia untuk duduk bersama laptop tercintanya,, ia menulis rangkaian kata yang dihias dengan indahnya, benar-benar terlihat sangaaattt cantik..!!

Kata-kata itu berisi:
“Terkadang aku merasa gundah, gundah bila tak melihat senyumanmu.. Senyuman manis yang benar-benar tulus dari hati kecilmu membuatku selalu ingin menatapmu. Menatap pancaran indah dari ketulusanmu membuatku merasakan kesejukan hati yang luar biasa, dan membawaku terbang setinggi kupu-kupu indah diatas sana bersamamu. Terima kasih sahabatku”

“hoaaamm ngantuk” ucap cindai mulai menutup layar laptopnya

“semoga semua yang terjadi besok sesuai dengan yang aku harapkan, amiinn” lanjutnya lalu merebahkan tubuhnya dikasur

Waktu berjalan begitu cepat, jarum jam telah berputar selama 8 jam, kini saatnya Cindai bangun dari tidur lelapnya semalam

“hmmm... aku harus semangat” ucap cindai tersenyum dan mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi

@RuangTengah

“ma, pa, kak, yukkk” ucap cindai yang benar-benar terlihat bersemangat pada saat itu

“ciiyeee semangat banget” ledek kakaknya

“woiyadongs” jawab cindai sambil menggeret kopernya

“yaudah yuk..” ujar papa dan mamanya kompak

***

Kini Cindai dan keluarganya sudah berada diatas pesawat, dan siap meluncur ke kota impian Cindai, yakni Paris

“kak, liat deh.. pemandangan yang itu indah banget ya kak ??” ucap cindai menunjuk gunung tinggi dan diatasnya terdapat pelangi indah bersama dengan awan-awan putih yang menggumpal

“iya ndai, indaaahh banget” jawab kakak cindai sambil tersenyum

“coba aja ada bagas, pasti ada aja yang dia lakukan saat ini..” ucap cindai dalam hati

“ndai, mikirin apa sih” tanya kakaknya

“hah !! ngga papa kok kak” dusta cindai

“loh loh ndai.. ini kenapa ??” ucap kakak cindai yang mulai merasakan keadaan yang aneh

“iya kak,, ini kenapa ?? kenapa pesawatnya kayak gini.. cindai takut kak !!!” ucap cindai memejamkan matanya dan memeluk kakaknya

“cindai.. pricilla.. pegangan sayang..” teriak papa cindai

“pa... ini gimana” ujar mama cindai yang mulai ketakutan

“aaaaaaaaaaaaa...” teriak semuanya ketika merasakan bahwa pesawat yang dikendarainya telah meluncur bukan pada tempatnya

***

Pesawat yang dikendarai oleh Cindai dan Keluarganya jatuh di sebuah persawahan di desa, kini sudah banyak petugas yang menghampiri tempat tersebut untuk membantu korban-korbannya

Sementara Bagas yang sedang menonton televisi melihat kejadian tersebut.

“hah BaDai Air ?? itukan pesawatnya cindai ?? Ya Allah selamatkan cindai dan keluarganya” ucap bagas sambil berdo'a

“alamat.. alamat.. oh itu alamat rumah sakitnya.. aku harus kesana sekarang” lanjutnya panik

“bagaas.. kamu mau kemana sayang” tanya mama bagas

“bagas mau ke rumah sakit ma, pesawat cindai jatoh”

“yaudah mama ikut..” jawab mamanya

“bareng papa aja, sekalian naik mobil” lanjut papa bagas

***

@RumahSakit

“cindai” ucap bagas yang melihat seorang gadis sedang berbaring diranjang rumah sakit

Bagas dan keluarganyapun memasuki kamar tersebut

“cindai, kamu kenapa...” tanya bagas sambil mengelus kepala cindai

“kaki aku gas...” jawab cindai menangis

Bagaspun membuka selimut yang menutupi kaki cindai

“astaghfirullohal'adzim...” ucap bagas ketika mengetahui kondisi kaki cindai

“aku ngga bisa jalan lagi gas, kaki kiri aku sudah diamputasi.. sedangkan yang kanan sudah lumpuh..” jelas cindai sambil menangis

“sabar ya ndai” ucap bagas memegang tangan cindai

“sayang... mama papa sama kakak kamu mana ??” tanya mama bagas

“tadi cindai sudah dapet kabar, katanya mereka sudah..”

“sudah apa nak...” tanya papa bagas

“sudah meninggal..” jawab cindai dibarengi tetesan deras dari matanya

“cindaai.. kamu yang sabar ya, kamu harus bisa menerima kenyataan ini.. aku janji akan selalu jagain kamu ndai, aku akan selalu menemani keseharian kamu” ujar bagas memeluk cindai dengan erat

Cindai masih saja menangis dalam pelukan bagas, sementara papa dan mama bagas hanya tersenyum melihat tingkah anaknya yang begitu sayang terhadap sahabatnya.

#FlashBackOff

“kamu ga usah inget-inget semua itu ndai, yang lalu biarlah berlalu.. kamu harus bisa melihat masa depan kamu ndai” ujar bagas

“gas, semua itu ga akan terjadi kalo aku ngga ngajak ke paris, ini semua salah aku gas.. aku bodooohh.. aku aku yang sudah membunuh mama papa dan kakakku” ucap cindai histeris sambil memukuli kepalanya

“cindai stooppp jangan sakiti diri kamu lagi, dengerin aku ya.. aku akan slalu jagain kamu ndai, kamu ga usah takut sendirian.. kamu jangan seperti ini terus dong, semua ini bukan salah kamu..” ujar bagas sambil memegang tangan cindai

“....” cindai hanya diam mematung dengan wajah penuh penyesalan

“ndai.. jangan murung terus ndai, ayo senyum, dan gapai cita-cita kamu.. Hal berat itu pasti ada, tapi jika kita menghadapinya dengan senyum yang tulus, berat itu akan berubah menjadi ringan, seringan kita tersenyum” lanjutnya

Cindaipun mengangkat bibirnya membentuk seulas senyum manis dibibir mungilnya, membuat Bagas senang dan ikut tersenyum bersama Cindai.

“jadi, kamu mau kan gapai cita-cita kamu lagi ??” tanya bagas tersenyum

“iya gas” balas cindai tersenyum

Akhirnya Cindai kembali berkarya, merangkai kata-kata indah menjadi sebuah karya yang bisa memberi banyak manfaat untuk semua orang. Setiap hari dan setiap detik Bagas selalu menemani Cindai untuk meraih cita-citanya, merelakan waktu istirahatnya untuk sahabat tercinta
 hingga pada suatu hari..
“gas, kamu capek yaa ??” tanya cindai yang melihat bagas hampir tertidur

“hah engga kok ndai, kamu lanjutin aja nulisnya.. kata-kata kamu bagus loh” ujar bagas berusaha semangat, padahal matanya sudah hampir terpejap

'bagas.. kamu baik banget sih sama aku, sampe sampe kamu rela kecapean gara-gara nemenin aku, entah kenapa setelah sekian lama kita bersama aku merasakan hal aneh saat dekat kamu, apa aku mulai jatuh cinta ??' ujar batin cindai

'cindai.. kamu cantik, kamu manis, senyum kamu selalu memberi kesejukan hati aku ndai, aku cinta sama kamu' ujar batin bagas

“eh, kok malah diem sih” ucap bagas memecahkan keheningan

“hm.. kamu juga tuh diem, mikirin sesuatu yaa” ledek cindai

“yee yang ada kamu yang ngelamun” jawab bagas tak mau kalah

“kamu tau” balas cindai

“yaudah deh, eh lanjutin dong nulisnya.. aku pen liat”

“okey..okey..” jawab cindai lalu melanjutkan tulisannya dilaptop tercintanya itu

Cindai benar-benar serius mengerjakannya, bagas yang sedari tadi berada disamping Cindai hanya bisa menatapnya dengan tatapan tak seperti biasanya. Cindaipun merasakan bahwa Bagas sedang memperhatikan dirinya

“gas, kamu kok ngeliatinnya gitu banget sih..” ujar cindai

“kamu cantik ndai” ceplos bagas

“ihh apaan sih gas” jawab cindai tersipu malu

“beneran loh, kamu tuh imuuuutt banget” ujar bagas mencubit pipi cindai

“ahh.. bagas sakit tau” ucap cindai menggembungkan pipinya

“tuh kan, apalagi kalo lagi manyun gini.. makin imut aja” rayu bagas

“hmm bisa aja, oh iya kamu ga mau kasih komentar nih sama cerpen aku”

“coba liat” bagaspun membaca isi cerpen cindai

“gimana?? Bagus gak gas..?” ujar cindai meminta pendapat sahabatnya

“bagus pake banget malah” jawab bagas tersenyum sambil mengacungkan jempolnya

“serius? Aaa makasih gaass..” ucap cindai girang lalu memeluk bagas

“iya sama-sama” ucap bagas membalas pelukan cindai

“eh maaf gas, refleks” ujar cindai malu langsung melepas pelukannya

“gapapa kok ndai, aku ngerti.. oh iya ndai aku punya sesuatu loh buat kamu” ucap bagas girang

“apa itu gas..??” tanya cindai penasaran

“tutup matanya dulu yaa, dalam hitungan ke tiga mata kamu dibuka 1..2..3..tarraaa” ucap bagas menunjukkan sebuah kertas didepan wajah cindai

“waahh lomba menulis?? Ini beneran gas” tanya cindai girang

“yaiyalah ndai, kalo gitu nanti siang kita ke tempat lombanya yaa”

“oke” ucap cindai senang

*percepat*

Waktu berlalu begitu cepat, kini tibalah lomba menulis yang cindai tunggu-tunggu.

“ndai, semangaattt..!! kamu pasti bisa” ucap bagas memberi motivasi

“iya gas, do'ain aku yaa” jawab cindai tersenyum lalu memasuki gedung

***

Tak lama kemudian keluarlah seorang gadis manis yang menjalankan kursi rodanya dengan penuh semangat, ia berjalan menuju seorang lelaki yang sedari-tadi tak henti-hentinya mengangkat kedua tangannya, mendo'akan seorang gadis yang sangat penting bagi dirinya.

“gimana ndai.. kamu menang gak..??” tanya bagas langsung menghampiri cindai

“masih belum tau gas, katanya sih besok pengumuman pemenangnya” jawab cindai

“yaudah kalo gitu besok kita harus kesini lagi yaa!! Aku yakin sahabatku yang cantik ini pasti menang” ucap bagas mencubit pipi cindai

“ahaha Aamiin” jawab cindai tersenyum

-----

Seperti biasa, yang cindai lakukan hanya duduk dikursi roda dan ditemani dengan sebuah laptop mungil kesukaannya. Tapi dihari ini ada yang beda, bagas!! Dia menghilang dan saat ini bagas tidak ada disamping cindai, entahlah

Cindaipun menulis sebuah kalimat di laptopnya:
“aku senang kamu selalu ada buat aku, menemani hari-hari sepiku dengan tawa, membuat semangatku kembali pulih untuk berkarya. Tapi hari ini kamu tidak disisiku, kamu dimana?? Aku merindukanmu bagas, jangan pernah tinggalin aku karena kamu satu-satunya orang yang bisa mengerti keberadaanku.. yaa aku tau mungkin aku tidak sepenuhnya berarti buat kamu,, tapi aku yakin kamu akan selalu menjadi yang terbaik dihidupku, trimakasih ya gas karena kamu adalah penyemangat hidupku”
Laptop bagaikan diary bagi cindai, ia selalu mengungkapkan isi hatinya didalam laptop tersebut.
Setelah menulis kata-kata tadi cindai tertidur, tapi ada yang mengganjal pada saat itu. Laptopnya benar-benar lupa ia matikan, dan sama sekali tidak ditutup. Akhirnya..

Cekklek..

“cindai, kamu udah siap belom..?? hari ini pengumuman pemenang lomba lohh” ucap seorang cowok ganteng memasuki kamar cindai. Dan ternyata ia adalah bagas.
Bagas bingung, kenapa jam segini cindai masih tidur(?) tidak biasanya cindai seperti itu

“kenapa cindai gak bangun yaa?? Padahal kan ini udah siang” ucap bagas yang masih bertanya-tanya

“loh ini kenapa laptopnya cindai kebuka, tulisan apa yaa.. baca ajadeh” ucap bagas membaca tulisan yang ada dilaptop cindai. Ternyata tulisan tersebut adalah tulisan yang cindai buat barusan, bagas benar-benar terharu membacanya, air mata bening mulai berlinang

“ba..bagas..” ucap cindai terbangun dari tidurnya

“eh cindai.. yaudah yuk kita ke tempat pengumumannya” jawab bagas sambil menghapus air matanya

“kok kamu nangis..?” tanya cindai yang melihat bekas air mata dipipi bagas

“gak kok, aku ganangis.. udah yuk berangkat”

*percepat*

Piala sudah berjejer dimeja, untuk juara 3,2, dan juara pertama. Cindai benar-benar kagum melihat keindahan piala-piala itu.

“ndai, aku yakin kamu pasti dapet piala yang paling gede tuh..” ucap bagas menunjuk piala untuk sang juara utama

“aamiin” balas cindai

“eh eh ndai, itu udah mau dibacain tuh” ucap bagas yang melihat seorang pembawa acara manaiki panggung

“biar tidak berlama-lama lagi, disini kita akan mengetahui siapa yang akan menjadi pemenang lomba KARYA REMAJA INDONESIA 2013.. pemenang ketiga adalah Cerpen 'Aku, kamu dan dia' karya Putri Dwi Lailika.. dan pemenang yang kedua adalah Cerpen 'Cinta Damai itu Indah' karya Dwi Riska Aulia..” ucap sang pembawa acara

“kini saat yang kita tunggu tunggu... dan yang akan menjadi pemenang KARYA REMAJA INDONESIA 2013 adalaaaahhh... selamat kepada Gloria Chindai Lagio dengan Cerpen 'Kamu dan Layar kecil ini adalah Sahabat setiaku' silahkan naik ke atas pentas untuk mengambil hadiah-hadiahnya”

“yeeeaayy aku menang gas..” ucap cindai yang terlihat sangat senaaaaang sekali

“apa aku bilang, kamu pasti bisa ndai.. maju gih” jawab bagas

Selesai menerima hadiah, bagas mengajak cindai untuk pergi ke suatu tempat.. entah tempat apa yang dimaksud oleh pria ganteng itu. Cindai dengan posisi mata tertutup dan menjalankan kursi rodanya dengan dibantu bagas

“kita mau kemana sih gas..?? cepetan dong..” ucap cindai yang mulai penasaran

“okeey.. silahkan matanya dibuka”

“waaahhh indah banget” ujar cindai tersenyum ketika melihat pemandangan didepan matanya

Taman, yaa bagas membawa cindai ke sebuah tempat yang sangat indah. Taman kali ini berbeda dengan taman pada umumnya, didalam taman ini hanya ada kumpulan bunga mawar putih, cindai memang sangat menyukai bunga tersebut. Sekarang posisi cindai dan bagas sedang berada diatas jembatan kecil yang dibawahnya berisi kolam ikan-ikan yang cantik.

“kamu suka nggak ndai??” tanya bagas berlutut didepan cindai yang sedang duduk dikursi rodanya

“suka bangeett.. makasih ya gas, aku jadi inget sama keluargaku, tiap hari minggu aku selalu kesini sama mereka.. tapi sekarang semuanya sudah berakhir” ujar cindai yang mulai menteskan air matanya

“yaahh ini sama aja aku bikin kamu sedih, maafin aku ya” ucap bagas menghapus air mata cindai

“gak kok, malah aku seneng banget karena kamu aku bisa ke tempat ini lagi” jawab cindai tersenyum

“ndai” ucap bagas memegang kedua tangan cindai

“iya gas”

“jujur, aku udah ga bisa jadiin kamu sahabat aku lagi” ucap bagas tertunduk

“kenapa?? Kamu gak kuat lagi ya harus jagain aku, aku ngerti kok.. kalo gitu aku pulang aja sekarang.. aku juga gak mungkin benci kam.....” belum selesai menjawab, bagas langsung meletakkan jari telunjuknya dibibir cindai

“sssttt.. aku belum selesai ngomong, aku sayang sama kamu ndai, aku gak mau jadiin kamu sahabat aku lagi karena aku ingin kamu menjadi pendamping hidup aku kelak.. kamu mau kan” ujar bagas menatap cindai dalam-dalam

“hmm iya gas..” jawab cindai tersenyum

“yeeeaayyy... happy birthday cindai.. happy birthday cindai.. happy birthday happy birthday.. happy birthday cindai...” terdengar suara sorakan tersebut yang semakin mendekati bagas dan cindai, cindai hanya melongo melihatnya yang cindai lakukan hanya diam memtung melihat semua itu. Dan ternyata ditaman itu sudah ada mama, papa, dan kakak cindai

“gas ini apa?? Apa aku mimpi..??” tanya cindai tak percaya

“kamu gak mimpi kok, sebenarnya waktu itu keluarga kamu bisa diselamatkan.. tapi kita emang sengaja bikin kejutan ini buat kamu.. jadi semuanya sudah ngumpull..” jelas bagas lalu memeluk cindai

“eeiiittss... gak boleh, mending pelukan semuanya aja” cegat papa cindai

“hahaha...” tawa semuanya lalu memeluk cindai

“aku kangen kalian..” ucap cindai menetesakn air mata dalam pelukannya

“selamat yaa sayang kamu sudah menjadi penulis hebat” ucap mama cindai sambil menciumnya

“makasih ma” jawab cindai tersenyum

“oh iya gas aku mau ngomong sesuatu sama kamu”  ujar cindai menatap bagas

“apa ndai?” tanya bagas lembut memegang tangan cindai

“makasih ya karena kamu udah menjadi orang yang selalu menyayangi aku dengan tulus didalam drama ini” jawab cindai tersenyum

“drama??” tanya kakak cindai

“iya drama, karena aku sudah merasa bahwa kalian sudah meninggal tapi ternyata ini semua hanya kejutan terindah yang kalian berikan untukku” jawab cindai

“iii aku sayang sama kamu” ucap kakaknya memeluk cindai

“aku juga sayang sama kakak” jawab cindai membalas pelukan kakaknya

“jujur, aku seneeng banget liat keluarga kalian yang harmonis ini” ujar bagas tersenyum sangat manis

“haha kamu bisa aja gas..” jawab cindai

“kamu tenang aja kok gas, kalau kalian sudah dewasa nanti bagas akan menjadi bagian dari keluarga kita” sambung papa cindai

“maksudnya pa??” tanya cindai mengerutkan keningnya

“iya, karena keluarga kita dan keluarga bagas sudah menyetujui hubungan kalian” ucap papa cindai

“beneran pa?”

“iyaa sayang”

“yes!!” ucap BaDai kompak saling tosss

“dan sekali lagi kita ucapkan Happy Birthday Cindaaaaiiiii....” ujar papa cindai menggendongnya

“aaa papa turunin” ucap cindai tertawa dan berusaha turun dari gendongan papanya

Kini Cindai sudah berkumpul bersama keluarganya lagi, dan juga Bagas. Jadi kita harus percaya bahwa "sesuatu yang menurutmu biasa akan menjadi luar biasa pada waktunya" dan selalu ingat SAHABAT yaa !! :)

_TAMAT_

Karya: Dwi Riska Aulia
(Riska)
FOLLOW=> @dwiriska_a
Follback?? Just mention ;)

Kalo udah baca minta komentarnya yaa..!! :)
Bisa disini, facebook, atau twitter

Jangan jadi pembaca misterius !!!
NO COPAS !!
NO BULLY !!

Thanks before ;)

Senin, 15 Juli 2013

Cerpen BaDai @dwiriska_a

"I Like Your Smile"

Cast: BaDai dkk Idola cilik 2013


Senyum itu indah, senyum itu ibadah, senyum termanis adalah senyum yang benar-benar tulus dari dalam hati, setiap orang akan terlihat sempurna ketika tersenyum, karena senyum membuka aura positif dalam diri kita, senyum merupakan cara termudah untuk menjadi orang sabar, dan itu yang dilakukan gadis manis bernama Gloria Chinday Lagio orang-orang memanggilnya CINDAI.

Ayahnya adalah seorang pedagang kaki lima yang hasil perharinya tidak menentu, sedangkan ibunya seorang penjahit yang terkadang hanya mendapat satu pesanan baju dalam sehari atau tidak sekalipun.

Walaupun dengan kesederhanaannya, cindai tetap menjadi siswi yang berprestasi, sehingga dia mendapatkan beasiswa untuk sekolah di SMP favorit di Jakarta. Cindai tidak pernah malu walaupun banyak teman-temannya yang selalu memanggilnya dengan sebutan gembel, yang dia lakukan hanya tersenyum untuk menutupi semua rasa sakitnya, cindai juga mempunyai seorang sahabat yang bernama marsha.

@Sekolah

“eh gembel, bersihin nih kelas” perintah chelsea pada cindai
Yaa !! chelsea memang anak orang kaya jadi dia seenaknya menyuruh cindai, karena cindai terbilang satu-satunya anak yang paling sederhana diantara teman2 yang lain.

“kenapa harus aku chel, hari ini kan bukan jadwal piketku” bantah cindai halus

“berani ngelawan yaa, udah sana cepet kalo nggak gue bakar nih tas lo” ancam chelsea

“yaudah deh iya” jawab cindai lalu membersihkan kelasnya

“haha.. lagian tuh sampah-sampah cocok lagi sama sigembel” ucap salma salah satu teman geng chelsea, chelsea memang mempunyai sebuah geng yang beranggotakan chelsea, salma, dan novi

“iya sal, sama-sama bau.. hahaha” tawa novi, salma, dan chelsea

‘Ya Tuhan berikan aku kesabaran menghadapi semua ini, dan bukakanlah pintu hati teman2ku’ batin cindai

Cindaipun membersihkan kelasnya dengan senang hati, cindai menganggap bahwa hari itu adalah piketnya dia sendiri, dan tiba-tiba ada seorang cowok yang menaburkan-naburkan sampah yang sudah cindai kumpulkan, dia adalah BAGAS, cowok terganteng, tertajir dan tersombong dikelas VIII.6

“eh gembel, gimana sih piket gak pernah becus, yang bersih tau, itu sampahnya masih numpuk” omel bagas sambil menunjuk kertas-kertas dibawah bangkunya

“tapi tadi aku udah sapu disitu kok” ucap cindai

“mana ada udah disapu masih kotor kayak gini, udah cepet bersihin, gue ini ketua kelas, jadi lo harus nurut sama gue” ucap bagas menyombongkan diri

Cindai yang mellihatnya hanya tersenyum, karena dia sudah tau sifat teman2 disekolahnya itu hampir sama semua

“disuruh nyapu malah senyum2, kenapa sih, kesurupan lo” ujar bagas

“hehehe..enggak kok, cuman lucu aja” ucap cindai cengengesan sambil menyapu lantai

“ngetawain gue lo,, haaa” ucap bagas marah

“bukan gas, udah yaa aku mau nyapu ini dulu” ucap cindai

“awas lo yaa” ujar bagas menunujuk cindai

Teeeeeeeett..

Bel masuk sudah berbunyi, semua siswa berbondong-bondong masuk ke kelasnya masing-masing

@Kelas VIII.6

“Selamat pagi semua..” ucap bu winda guru matematika

“pagi bu..” siswa serempak

“hari ini ulangan Matematika, silahkan semua bukunya dimasukkan” ucap bu winda yang membuat semua siswa kaget

“gila tuh guru, ulangan mendadak kayak gini” bisik chelsea pada novi dan salma

“CHELSEA... bicara apa kamu” bentak bu winda

“eng..enggak bu saya gak bicara apa-apa kok bu” awab chelsea terbata-bata

“yasudah, ini soalnya hanya sedikit, jadi saya beri waktu 30 menit untuk mengerjakan soal-soal ini”

“WOW gila banget, matematika 30 menit, mampus deh gue” batin bagas

“aku pasti bisa mengerjakan soal-soal ini dalam waktu 30 mnt” batin cindai

“ndai, nomer tiga apaan ??” ujar bagas mendorong-dorong kursi cindai yang tepat didepannya

“gak tau gas” jawab cindai sedikit menoleh

“ada kok, jawabannya di lo, awas ya kalo gak mau kasih tau” desak bagas yang tidak mendapatkan respon dari cindai

“saya sudah bu” ucap cindai mengangkat tangan kanannya

“bagus cindai, sini kumpulkan” ucap bu winda tersenyum

30 menit kemudian

“waktunya habis, sekarang dikumpulkan” ucap bu winda

“tunggu sebentar, jangan berisik, saya masih ingin mengkoreksi hasil ulangan kalian” lanjut bu winda

++++++

“oke, hasil ulangan kali ini benar-benar tidak memuaskan, hanya satu siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yakni Gloria Chinday Lagio dengan nilai 98, dan yang lain harus ulangan kembali, hari ini juga dengan soal yang lebih rumit, jadi saya beri waktu kalian buat belajar”

“huuu” keluh seluruh siswa kecuali cindai dan marsha sahabatnya

#jam istirahat

“yaah.. gak seru banget kalo gak ada marsha, aku jadi sendirian deh” ucap cindai dikantin sambil meminum jus jeruk

“jadi males kalo kayak gini” lanjutnya lalu keluar dari kantin

PERCEPAT

~pulang sekolah~

“yaahh.. sepedaku kok kempes sih, gimana pulangnya nih” ujar cindai ketika melihat ban sepedanya kempes

“hahaha syukurin lo, suruh siapa tadi ulangan gak mau ngasih tau gue” ledek bagas

“hmm, makasih ya gas” ucap cindai tersenyum lalu pergi menuntun sepedanya

“hah makasih, sarap tuh anak” ujar bagas menggeleng-gelengkan kepalanya

@KamarBagas

“gue bener-bener kagum sama cindai, dia nggak pernah marah walaupun dibully atau dikerjain sama teman-temannya, yang dia lakukan hanya tersenyum, gue jadi pengen temenan sama dia, kapan ya gue bisa kayak cindai” fikir bagas

@RumahCindai

Beda dengan teman-teman sebayanya yang sepulang sekolah bisa istirahat dengan tenang, cindai tidak pernah bisa seperti itu, cindai selalu saja membantu ayah dan ibunya bekerja

“cindai..” panggil ibu cindai

“iya bu, ada apa ?” tanya cindai halus

“sini sayang, ibu minta tolong anterin baju ke alamat ini yaa”

“oke bu (y) “ ucap cindai lalu pergi

++++++

“mmm..kayaknya ini deh alamatnya” ucap cindai sambil melihat kertas yang sedang dipegangnya

Ting..tong..ting..tong..

Cekklek..

“siapa yaa ??” ucap seorang wanita paruh baya yang membuka pintu rumah itu

“saya cindai bu, mau nganterin ini” ucap cindai menunjukkan sesuatu yang sedang dibawanya

“ooh anaknya bu sonya, ayo masuk nak”

@RuangTamu

“ini bu, bajunya sudah selesai” ucap cindai seraya memberikan baju yang sedari tadi ia pegang

“iya nak, terimakasih ya, tunggu sebentar ya nak, ibu mau ngambil minuman”

“iya buk..”

Ketika ibu tersebut masih ada didapur, cindai melihat-lihat semua yang ada diruang tamu tersebut, dan ternyata...

“kayaknya aku kenal deh sama foto ini..” ucap cindai ketika melihat foto seorang cowok sebayanya

“loh, inikan bagas, foto bagas kok bisa ada disini yaa..” lanjutnya

“bagas itu anak saya nak” ucap ibu-ibu tersebut yang ternyata adalah mama bagas

“oohh jadi ibu mamanya bagas ?” tanya cindai ramah

“iya nak, kamu kenal sama bagas ?”

“iya bu, saya satu kelas sama bagas”

“nama kamu siapa ?”

“saya cindai bu” ucap cindai tersenyum

“sebentar dulu ya, kamu tunggu disini saja” ucap mama bagas

‘mama sama anak beda banget, mamanya bener-bener baik, tapi anaknya kok kayak gitu ya’ batin cindai

“ada apa sih ma, enak-enak main PS juga” oceh bagas ketika digeret mamanya menuju ruang tamu *what*abaikan

“kok ada dia sih ma ?” tanya bagas ketika melihat cindai duduk disofa ruang tamunya

“kamu duduk gas” perintah mama bagas

“ga mau” bantah bagas

“duduk !!” perintah mama bagas lagi

“yadeh iya..” pasrah bagas

“terus mama mau kemana ?” tanya bagas yang melihat mamanya ingin pergi

“mama mau masak”

“yaelah si mama” ujar bagas lalu duduk disofa sebelah cindai

“bagas..” ucap cindai kaget

“lo ngapain sih disini ?” tanya bagas sinis

“tadi aku cuman nganterin baju mama kamu kok, terus aku disuruh tunggu disini” ucap cindai

‘ndai..lo kenapa sih beda banget sama cewek-cewek yang lain, lo itu bener-bener baik dan tulus ndai, lo juga manis’ batin bagas

“gas..bagas..” ucap cindai melambai-lambaikan tangannya didepan muka bagas

“eh nggak papa kok..” ucap bagas tersadar dari lamunannya

“terus kita mau ngapain disini ?” tanya cindai bingung

“cindai” ucap bagas halus, tidak seperti biasanya

“iya gas, kenapa ?”

“gu..gue..” ucap bagas terbata-bata

“kamu kenapa gas” tanya cindai penasaran

“gue mau minta maaf ndai sama lo” ucap bagas mengulurkan tangannya

‘hah, ini gak salah bagas minta maaf sama aku’ batin cindai

“cindai..lo ga mau maafin gue, yaudah deh gapapa, mungkin gue terlalu jahat sama lo” ucap bagas yang melihat cindai masih diam

“eh, nggak gitu kok gas, aku udah maafin kamu kok” ucap cindai membalas jabatan tangan bagas

“berarti kita udah baikan ??” tanya bagas seraya menjulurkan jari kelingkingnya

“iya” ucap cindai tersenyum manis seraya mencangklongkan jari kelingkingnya pada jari kelingking bagas *ngertikan

‘senyum lo itu memberikan gue semangat penuh ndai, semangat untuk berubah menjadi orang baik’ batin bagas

“thanks ya ndai” ucap bagas yang tiba-tiba memeluk cindai

DEG !! seketika itu hati cindai mulai merasakan getaran yang berbeda, detakan jantung yang tidak seperti biasanya *WOW*abaikan

“i..iya gas” ucap cindai didalam pelukan bagas

“eheem” dehem mama bagas sambil tersenyum

“eh mama” ucap bagas melepas pelukannya pada cindai

“ibu, bagas, cindai pulang dulu ya, soalnya udah sore” ucap cindai beranjak dari sofa

“cindai, kamu pulang naik apa” tanya mama bagas

“jalan kaki bu”

“jangan cindai, biar bagas yang anterin kamu” ucap mama bagas perhatian

“bagas, kamu anterin cindai ya” lanjutnya

“oke ma” ucap bagas mengacungkan jempolnya

“ayok ndai” ucap bagas menarik tangan cindai

“cindai pulang dulu ya bu” pamit cindai

“iya sayang, bagas kamu hati-hati ya nyetir motornya” ucap mama bagas

“sipp” ucap bagas tersenyum

S

K

I

P

@RumahCindai

“makasih ya gas udah mau anterin aku” ucap cindai dengan senyumnya

“iya cindai” ucap bagas membalas senyum cindai

“gamau mampir dulu gas ?” ucap cindat menawarkan

“lain kali aja ya ndai, takut dicariin sama mama”

“oh yaudah ga papa, hati-hati ya” ucap cindai

“oke” ucap bagas mengegas motornya

~ ~ ~ ~ ~ ~

“cindai, kamu darimana aja sayang” tanya ibu cindai

“kan nganterin baju bu”

“iya sih, tapi kok lama, terus yang tadi nganterin kamu itu siapa ?”

“gini loh bu, tadikan cindai nganterin baju ke alamat yang tadi, terus cindai disuruh masuk sama ibu yang punya baju itu, dan ternyata ibu tersebut mamanya bagas, bagas itu temen sekelas aku bu, dan yang nganterin aku tadi itu bagas bu” jelas cindai

“ooh yaudah kalau gitu, tadi ibu bener-bener khawatir karena kamu lama” ucap ibu cindai mengelus-elus rambut cindai

“hehe maaf bu, yaudah deh bu cindai ke kamar dulu ya”

“iya”

@KamarCindai

“B-A-G-A-S, Baik, Anak pinter, Ganteng, Aku, Suka” ucap cindai mengartikan nama bagas

“lah, kok aku jadi mikirin bagas sih, tapi Bagas bener-bener bikin hati aku gak karuan kalo dia natap aku, masak aku suka sama bagas” fikir cindai

~keesokan harinya disekolah~

“cindai..” ucap bagas menuju bangku cindai

“eh bagas.. ada apa ?” ucap cindai dengan senyumnya

“ciiieee yang udah baikan niyeee...” ledek marsha

“apaan sih sha” ucap cindai salting

“cindai itu merah pipinya tu, ciiieee” ledek marsha lagi

“iihh resek” ucap cindai manyun

“hehe maap” ucap marsha

“oh iya gas, tadi kenapa manggil aku ?” tanya cindai

“ikut ke taman yuk...” ucap bagas menggandeng tangan cindai

“ii...iya” ucap cindai ragu sambil melihat bagas menggandeng tangannya

“sha, mereka cocok banget ya” ucap rafli pada marsha ketika melihat tingkah bagas dan cindai

“iya raf, gue juga seneng liat mereka akur” ucap marsha

@Taman

“cindai” ucap bagas memecahkan keheningan

“iya gas”

“aku mau ngomong sesuatu sama kamu”

“apa, ngomong aja gas, tapi kok tumben ngomongnya pake aku-kamu” ucap cindai menebarkan senyumnya

“karena kamu ndai” ucap bagas yang membuat hati cindai semakin dag dig dug

“kok bisa ?” tanya cindai tak percaya

“menurut aku kamu itu sosok wanita yang saangaaat tegar, tiap hari kamu dikatain gembel, tapi kamu ga pernah marah, dan satu lagi, aku suka kalo kamu tersenyum ndai” ucap bagas menatap cindai dalam-dalam *waduh*abaikan :D

“hehe makasih gas” ucap cindai salting dihadapan bagas

“yaudah deh, nanti jam setengah 4 sore kita ke Rainbow Cafe yaa” ajak bagas

“ngapain ?”

“udaah, dateng aja”

“yaudah deh”

15.30 WIB

@RainbowCafe

“hmm..hari ini aku mau nembak cindai, semoga aja cindai suka sama boneka pemberian aku” ucap bagas sambil melihat boneka teddy bear besar berwarna biru kesukaan cindai dan memegang mawar merah

16.00 WIB

“cindai mana yaa kok belum dateng juga” ucap bagas melihat arlojinya

“aku susul aja deh”

@RumahCindai

“tok..tok..tok..” bagas mengetuk pintu rumah cindai

“kok ga ada yang buka ya” ucap bagas

“bu, numpang tanya, pemilik rumah ini kemana ya” tanya bagas ketika melihat seorang ibu berjalan didepan rumah cindai

“cindai kecelakaan nak, mungkin sekarang lagi ada dirumah sakit” jelas ibu-ibu itu

“hah kecelakaan, yaudah bu makasih yaa” ucap bagas panik lalu mengegas motornya

“iya nak sama-sama”

@RumahSakit

“tante, gimana keadaan cindai” tanya bagas yang melihat ibu cindai sedang gelisah

“tante juga belum tau nak”

Cekklek..

“dokter, gimana keadaan anak saya” tanya tante cindai ketika melihat dokter keluar dari ruang UGD

“sebelumnya kami mau minta maaf, terlalu banyak darah yang keluar dari tubuh cindai, ternyata setelah kami periksa, cindai sudah tidak bisa bertahan lagi, kecelakaan yang dialaminya terlalu parah”

“maksud dokter cindai sudah meninggal ?” tanya ayah cindai yang sedang menenangkan istrinya

“iya pak” ucap dokter tertunduk

“cindaaaaiii... jangan pergi sayang, ibu sayang sama kamu, kenapa kamu ninggalin kita semua.. ibu masih ingin melihat kamu menggapai cita-cita kamu, ibu ga bisa melihat kamu seperti ini” ucap ibu cindai yang menangis benar-benar histeris

~~~ setelah cindai dimakamkan~~~

“bagas” panggil ayah cindai

“iya om” ucap bagas yang air matanya masih mengalir

“tadi om nemuin ini disakunya cindai, mungkin ini buat kamu” ucap ayah cindai seraya memberikan sesuatu kepada bagas

“makasih ya om, kalo gitu bagas permisi pulang dulu om” ucap bagas sambil menghapus air matanya

“iya nak, silahkan”

*****

@KamarBagas

Bagas membuka sesuatu yang diberikan oleh ayahnnya cindai

“gelang ?? gelang ini kembar” ucap bagas yang melihat bahwa isinya adalah dua buah gelang yang sama

“ini apa ?? buka aja deh” ucap bagas ketka melihat sebuah amplop yang ternyata berisi surat

To: Bagas

Bagas, kamu udah liat kan gelang kembar itu, gelang itu aku bikin sendiri special buat aku dan kamu. Di pake ya gas..!!
Entah kenapa, rasanya aku sangaaatt senang kalo bisa liat kamu tersenyum buat aku.
Oh iya, kamu pernah bilang kalo kamu berubah itu semua karena aku.
Aku seneeeng banget karena aku bisa menjadi orang yang membuat kamu berubah lebih baik lagi.

Aku berharap, suatu saat nanti kamu bisa menyatakan perasaan cinta kamu pada orang yang tepat, mungkin itu bukan aku.
Aku minta maaf ya gas, mungkin aku punya banyak salah sama kamu, aku juga ingat waktu itu aku gak mau ngasih tau jawaban ke kamu pas ulangan matematika, maafin aku ya gas..!!
Waktu itu kamu juga pernah bilang kalo kamu suka senyum aku, kamu gak usah khawatir, aku akan tetap tersenyum untuk kamu bagas :)

KEEP SMILE :)

~~ CINDAI ~~

Bagas yang membaca surat itu meneteskan air matanya, bagas berpikir sudah tidak ada lagi penyemangat hidupnya untuk menjadi lebih baik

“cindai, hanya sesaat aku bisa baikan sama kamu, kenapa ketika aku ingin menyatakan perasaan aku ke kamu, kamu harus pergi untuk selamanya.. kini ga ada lagi orang yang bisa memberikan senyum tulus dan memberikan aku motivasi untuk berubah menjadi lebih baik, tapi aku janji ndai, aku akan berubah demi kamu, I LIKE YOUR SMILE CINDAI” ucap bagas meneteskan air matanya.

_SELESAI_

Karya: Dwi Riska Aulia
(Riska)
FOLLOW=> @dwiriska_a
Follback?? Just mention ;)

Kalo udah baca minta komentarnya yaa..!! :)
Bisa disini, facebook, atau twitter

Jangan jadi pembaca misterius !!!
NO COPAS !!
NO BULLY !!

Thanks before ;)
~KAULAH SEGALANYA ~ | Cerbung | BaDai | FOLLOW @dwiriska_a | PART 16


@TendaCowok

“gas, ceritain dong ke kita, kok lo bisa nyasar gitu sih sama si cindai” tanya difa

“gue sma cindai kan satu kelompok sama Gilang dan Angel, terus kita ditugasin nyari pos 8, dan pos 8 nya itu gak ketemu2 akhirnya kita mencar, gilang sama angel, dan gue sama cindai, aibs itu gue jalan sama cindai ngikutin petunjuk yang ada, dan gue sama cindai itu sadar kalo tempat yang kita lewati itu ya itu itu aja, jadi kita nyasar ditempat yang tadi deh, sampe kena hujan” jelas bagas

“pantesan, gue sama angel nunggu lo sama cindai lama banget” jawab gilang

“etapi gue seneng juga loh, soalnya berkat nyasar tadi, gue bisa nembak cindai, hehe” ucap bagas cengengesan

“yaudah gih tidur, besok takut kesiangan” ucap rafli

PART 16

~keesokan harinya~

@RumahCindai

“huh, akhirnya nyampe juga dirumah, capee banget” ujar cindai sembari duduk disofa empuknya

“iya sayang, aku juga cape banget” ucap bagas yang membuat cindai kaget

“ngomong apa barusan ? sayang ?” tanya cindai dengan nada meledek

“iya, emang kenapa, kita kan udah jadian”

“gue gak mau dipanggil kayak gitu, norak”

“kok norak”

“yaiyalah norak, kata-kata itu udah umum banget tau”

“terus, aku harus manggil kamu apa”

“yaa terserah, asalkan jangan yang norak-norak, lebih khusus dikit dong, eh tunggu deh, lo sejak kapan ngomong pake aku kamu ??” ucap cindai yang mulai sadar bahwa bagas berganti logat *jiiiaaahh :D

“sejak aku pacaran sama kamu lah”

“kenapa harus aku kamu ?? biasanya kan lo gue”

“kalo lo gue itu keliatan kasar banget ndai, kayak nggak ngehormatin kamu gitu sebagai pacar aku”

“alaah lebay lu gas, pake lo gue aja, soalnya gue gak bisa pake aku kamu”

“yaudah deh kalo emang itu mau lo”

“nah gitu dong, keliatannya kan lebih pas..hehe” ucap cindai cengengesan

“iihh dasar princess gue yang paling lebay sedunia” ujar bagas merangkul cindai kemudian mencubit pipi cindai *cocwiiitt :D

“bagas, malu tau” ucap cindai salting

“malu sama siapa ?? ini kan rumah lo”

“ya sih, tapi itu ada bik inah ngeliatin kita, ntar gimana hayo kalo dilaporin ke mama sama papa”

“ya nggak papalah, gue yakin kok orang tua kita pasti setuju”

“masa sih” ledek cindai

“kok ngeledek, gue cium nih” ucap bagas

“ihh nggak mau, wleekk” ledek cindai lalu pergi menuju kamarnya

“aku kejar nih yaa, awas kalo keangkep” ledek bagas

@KamarCindai

“bagaaass, ngapain sih ngikutin gue mulu, ini kamar cewe tau, gak baik lo ada disini, pulang gih” oceh cindai

“jadi gini sama pacar sendiri, oke fine, gue pulang” ucap bagas yang berubah ekspresi wajahnya seperti orang marah, gak tau deh marah beneran apa nggak

“hah, bagas marah gak yaa sama gue, aduuhh kalo marah gimana ??” fikir cindai

~malam hari~

“kok gue jadi pusing gini yah, gak enak badan kayaknya, twitteran aja deh”
Cindaipun membuka laptopnya, dia mengupdate status di twitternya

@ChindaiGloria gimana kalo dia beneran marah sama gue ?? :(

Dan ternyata ada 2 Retweet dan 1 Replay

@bagasrds:
gue emang marah sama lo @ChindaiGloria

“hah, bagas replay kayak gini” ucap cindai manyun

@ChindaiGloria:
Yaudah kalo marah ngapain masih replay stat gue

@bagasrds:
Fine, gue akan hapus + unretweet

@ChindaiGloria:
Sekalian aja di unfoll

“iiihhh nyebelin..nyebelin..nyebeliiinnnn...bagas kok jadi berubah gini sih, aaarrghh” geram cindai

~keesokan harinya~

“non cindai, den bagas udah nungguin diluar” ucap bik inah pada cindai yang sedang sarapan

“iya bi, makasih” ucap cindai lalu keluar

Cekklek..

“masih mau jemput juga” ucap cindai tanpa melihat bagas

“udah ayo naik, masih mending gue jemput” ucap bagas

“gak tulus banget sih”

“liat gue, lo sakit ndai ?” tanya bagas melihat wajah cindai yang pucat

“nggak”

“tapi muka lo pucet banget ndai, coba sini” ujar bagas memegang dahi cindai

“ya ampun, panas banget, udah deh lo gak usah sekolah aja, biar gue yang bikinin surat izin, gue gak mau sakit lo tambah parah ndai” lanjutnya

“kenapa lo perhatian gitu sama gue, bukannya kemaren kita marahan”

“semarah-marahnya gue ke lo, gak mungkin gue biarin lo sakit ndai, gue itu sayang sama lo, gue kan udah janji buat jagain lo” jelas bagas

“tapi gue mau sekolah” ucap cindai

“gak ada, lo harus istirahat, yaudah yuk masuk ke kamar lo”

“yaudah deh” pasrah cindai

@KamarCindai

“ndai, lo istirahat yaa, udah minum obat belom ??” tanya bagas, cindai hanya menggelengkan kepalanya

“kok gak minum obat, minum obat ya”

“gak usah gas, gue cuman kedinginan aja kok” ucap cindai berusaha tegar

“bener ??” tanya bagas tak percaya

“iya bagas, pacar gue yang paling kece dan paling baik seduniaaaaa” ledek cindai

“ngomong apa tadi, coba diulang”

“emm gak ada siaran ulang”

“gak seru nih”

“bagas, gue boleh minta tolong gak ?” ucap cindai

“minta tolong apa princess”

“ishh lebay, gue minta tolong bilangin ke bibi suruh bikinin gue teh anget”

“oohh cuman itu doang, gue aja yang bikin”

“emang lo bisa ??” tanya cindai tak percaya

“bisa dooong, apalagi buat princess gue”

“isshh gombal”

“yaudah gue ke dapur dulu yaa” ucap bagas

++++++

“jeng..jeng..jeng..pesanan datang untuk princess cindai” ucap bagas dengan gaya lebaynya

“ckckck” cindai hanya tertawa cekikikan melihat tingah pacarnya itu

“minum nih, dan jangan lupa kasih penilaian, hehe” ucap bagas menyuapi sesendok teh ke mulut cindai

“ini serius lo yang bikin ? bukan bik inah kan ??”

“ya bukanlah, gue gak mungkin bohongin lo, itu asli buatan gue”

“enak gas, gue suka banget”

“suka sama tehnya apa orangnya” ledek bagas

“eeemm.. dua duanya aja deh.. hehe, oh iya gas, gue minta maaf ya”

“kalo soal kemaren gue udah maafin kok”

“bukan itu gas, gara2 gue hari ini lo nggak masuk sekolah, padahalkan hari ini ada penilaian nyanyi”

“cindai..cindai..biasa aja kali, gue gak mikirin hal itu, yang lebih penting itu kesehatan lo” ujar bagas mengelus-elus kepala cindai

“hehe,, sekali lagi makasih ya bagas”

“iya, yaudah kamu tidur aja ya, aku pasti jagain kamu kok”

Cindaipun tertidur sangat pulas, bagas selalu berada disamping cindai, sampai2 bagas tertidur ketika menjaga cindai

“hai cindai..” sapa chelsea dengan senyumnya

“eh, chelsea.. sini chel”

“oh iya ndai, bagasnya mana ?” tanya chelsea

“bagas tadi ada, tapi... oh itu dia” ucap cindai ketika melihat bagas

“hey chelsea, udah lama ??” tanya bagas

“barusan kok” jawab chelsea

“yaudah yuk..” ujar bagas menggandeng tangan chelsea

Cindai yang melihatnya sangat bingung, entah apa yang sedang ia lihat saat ini, bagas tidak menghiraukannya yang merupakan pacar bagas, tapi bagas lebih memperhatikan chelsea yang hanya mantan pacar bagas

“bagas kok kayak gitu sih sama gue,, bagas..” bagas tetap saja tidak menghiraukan cindai

Akhirnya cindai berteriak

“BAGAAAAAASSS....!!!”

* * * * * * *

“cindai, lo kenapa ?? gue ada disini ndai, disamping lo” ucap bagas menenangkan cindai yang tersadar dari mimpinya

“ternyata Cuma mimpi” cindai bernafas lega

“emang lo mimpi apa ndai ??”

“gue mimpi lo balikan sama chelsea, dan lo gak peduliin gue lagi” jelas cindai

“ckckck,, lucu banget sih lo, sampe segitunya mimpiin gue”

“ihh seriusan tau” ucap cindai manyun

“eh coba liat kepala lo” ucap bagas memegang dahi cindai

“ndai, kok tambah panas sih, ke dokter aja yaa” ucap bagas khawatir

“gak usah gas, gue kalo sakit emang kayak gini, nanti juga sembuh sendiri kok”

“yakin ??”

“iya”


“yaudah, istirahat lagi yaa, awas jangan mimpi yang aneh-aneh lagi, gue gak akan jadi milik orang lain, gue tetep pacarnya cindai kok, cepet sembuh my princess :* ” ujar bagas mencium kening cindai
.................
bersambung.. :)

Karya: Dwi Riska Aulia
(Riska)
FOLLOW=> @dwiriska_a
Follback?? Just mention ;)

Kalo udah baca minta komentarnya yaa..!! :)
Bisa disini, facebook, atau twitter

Jangan jadi pembaca misterius !!!
NO COPAS !!
NO BULLY !!

Thanks before ;)

Minggu, 14 Juli 2013

~KAULAH SEGALANYA ~ | Cerbung | BaDai | FOLLOW @dwiriska_a | PART 15


Kini hujan telah turun, harapan Bagas dan Cindai hanya satu, mereka ingin terbebas dari hutan itu, mereka sudah tidak tahan lagi menahan dinginnya air hujan dan angin dimalam itu

“lo kenapa ndai...” tanya bagas khawatir ketika melihat wajah cindai yang pucat dan bibir cindai mulai gemetar

“gak kok gas, gue ga papa” ucap cindai berusaha tegar

“lo kedinginan ya..” tanya bagas lagi

“he’em..” cindai hanya mengangguk

“yaudah nih pake jaket gue aja” ujar bagas lalu memakaikan jaketnya pada tubuh cindai (kayak di sinetron-sinetron itu looh..) *abaikan

“thanks ya gas, lo bener-bener baik sama gue..” ucap cindai tersenyum

“iya princess lebay, lo kan udah jadi tanggung jawab gue, dalam keadaan apapun gue harus jagain lo” ucap bagas penuh perhatian

PART 15

JEDDAAARR...!! (anggap suara petir) :D

Reflek cindai memeluk bagas, cindai memang sangat takut ketika mendengar suara petir

“aaa..bagas gue takut” ucap cindai ketakutan memeluk bagas

“lo tenang aja, ada gue kok” ucap bagas menenangkan cindai

‘duh, kok gue jadi deg-degan gini yah, bagas bener2 perhatian sama gue’ batin cindai

“eh, ma..maaf gas gue ga sengaja soalnya tadi ada petir jadi gue peluk lo karena gue tak...” ucap cindai melepas pelukannya, ucapan cindai terpotong karena bagas meletakkan ibu jarinya dibibir cindai

“gak papa kok, gue ngerti” ucap bagas tersenyum

‘eemmm bagas lo perhatian banget sih sama gue, gue jadi tambah suka sama lo, coba aja gue pacaran sama lo, pasti gue bakalan seneng banget, tapi itu semua gak mungkin’ batin cindai

‘cindai..cindai.. lo bener2 cewek yang gue cari selama ini, lo itu baik, pinter, cantik, dan walaupun kaya lo gak pernah sombong, mungkin ini saatnya gue nyatain perasaan gue yang sebenarnya ke lo’ batin bagas

Suasana hening bersama dengan berhentinya air hujan, bagas dan cindai sama – sama terhanyut dalam lamunannya, hingga...

“gue..” ucap bagas dan cindai bersamaan

“lo aja deh duluan..” ucap bagas

“gak usah, lo aja duluan” jawab cindai

“yaudah, gue mau ngomong sesuatu sama lo ndai”

“apa gas”

“lo mau nggak jadi..”

“jadi apa..” tanya cindai penasaran

‘jangan-jangan bagas mau nembak gue malam ini, aaahh kebanyakan mimpi deh gue’ batin cindai

“lo mau nggak jadi pacar gue ??” tanya bagas spontan yang membuat cindai kaget

“hah, emang lo suka sama gue” tanya cindai

“sebenarnya sih nggak” jawab bagas

“teruuss ngapain lo nembak gue kalo lo nggak suka” marah cindai

“yaaahh kok ngambek, jangan ngambek dulu dong, maksud gue itu gue emang gak suka sama lo, tapi gue cinta sama lo ndai, lo mau kan jadi pacar gue” ucap bagas memegang kedua tangan cindai

“emmm gimana yaa..”

“ayo dong jawab” paksa bagas

“yaudah deh” jawab cindai dengan ekspresi datar

“kok jawabnya gitu”

“iya bagas gue mau jadi pacar lo” ucap cindai tersenyum

“jadi, kita udah resmi pacaran ?” tanya bagas tak percaya

“he’em” cindai mengangguk

“thanks ya ndai, gue janji gak bakalan ninggalin lo, dan gue juga janji gak akan pernah nyakitin perasaan lo, dan janji gue yang satu lagi adalah..gue akan jagain lo sampai kapanpun” ucap bagas memeluk cindai

“iya gas, gue percaya kok sama lo..” ucap cindai dalam pelukan bagas

“eh busyeeeeeettt... kalian di cariin dari tadi malah mesra-mesraan disini” ujar gilang tiba-tiba datang bersama angel, DifChel, dan RaSha

“kalian...” jawab bagas dan cindai bersamaan

“kita nyasar tau.. sampe2 gue kedinginan nih, udah gitu serem lagi” ucap cindai yang melihat sekelilingnya

“iya nih, malah HP kita pada lowbat lagi” jawab bagas

“eh, BTW kalian berdua udah jadian nih ceritanya” ledek marsha yang melihat tangan kiri bagas memegang tangan kanan cindai

“hehe iya” jawab cindai cengengesan

“jangan lupa PJ nya bro..” ucap rafli

“haha.. yaudah kapan2 deh gue traktir dikantin” jawab bagas

“balik yuk, kasian tuh si cindai sama bagas kedinginan” ajak angel

“yuk..” jawab BaDai, RaSha, DifChel dan angel

++++++

@Tempat Kemping

“PENGUMUMAN.. besok kita sudah pulang” teriak Pak Dave

“yeeeaayyy..” ucap siswa siswi yang berkumpul dilapangan

“yasudah, sekarang kalian istirahat, dan besok jam setengah lima pagi kalian sudah harus bangun, dan jam 6 kita pulang” lanjut Pak Dave

@TendaCowok

“gas, ceritain dong ke kita, kok lo bisa nyasar gitu sih sama si cindai” tanya difa

“gue sma cindai kan satu kelompok sama Gilang dan Angel, terus kita ditugasin nyari pos 8, dan pos 8 nya itu gak ketemu2 akhirnya kita mencar, gilang sama angel, dan gue sama cindai, aibs itu gue jalan sama cindai ngikutin petunjuk yang ada, dan gue sama cindai itu sadar kalo tempat yang kita lewati itu ya itu itu aja, jadi kita nyasar ditempat yang tadi deh, sampe kena hujan” jelas bagas

“pantesan, gue sama angel nunggu lo sama cindai lama banget” jawab gilang

“etapi gue seneng juga loh, soalnya berkat nyasar tadi, gue bisa nembak cindai, hehe” ucap bagas cengengesan


“yaudah gih tidur, besok takut kesiangan” ucap rafli
..............
bersambung.. :)

Karya: Dwi Riska Aulia
(Riska)
FOLLOW=> @dwiriska_a
Follback?? Just mention ;)

Kalo udah baca minta komentarnya yaa..!! :)
Bisa disini, facebook, atau twitter

Jangan jadi pembaca misterius !!!
NO COPAS !!
NO BULLY !!

Thanks before ;)