Selasa, 03 Desember 2019

MANAJEMEN SISWA

Siswa merupakan salah satu komponen terpenting dalam suatu sekolah. Ibarat sebuah rumah yang tidak berpenghuni, rumah tersebut belum bisa dikatakan sebagai suatu tempat tinggal seutuhnya. Tempat tinggal menjadi nyaman ketika di dalamnya terdapat berbagai kegiatan yang dapat membangun keharmonisan.

Nah, sama halnya dengan sekolah. Kegiatan dalam suatu sekolah tidak akan berjalan tanpa adanya siswa. Sekolah yang berkualitas dipengaruhi kulitas siswa di dalamnya. Oleh karena itu, untuk melahirkan siswa yang unggul, perlu adanya pemahaman mengenai manajemen siswa. Yuk kita simak penjelasan di bawah ini!

A.    PENGERTIAN MANAJEMEN SISWA
Manajemen siswa adalah kegiatan pengelolaan siswa mulai dari proses penerimaan hingga siswa tersebut dinyatakan keluar dari sekolah.

B.     RUANG LINGKUP MANAJEMEN SISWA
Kegiatan yang dilakukan dalam proses manajemen siswa dapat dikelompokkan menjadi:
1.      Penerimaan Siswa
2.      Pengelolaan Siswa
3.      Siswa Keluar

C.    KEGIATAN MANAJEMEN SISWA
Kegiatan manajemen siswa dalam suatu sekolah dapat digambarkan seperti uraian berikut ini:
1.      Penerimaan Siswa
           Penerimaan siswa baru merupakan proses awal yang sangat penting bagi suatu sekolah. Siswa merupakan salah satu Sumber Daya Manusia yang berperan penting dalam suatu sekolah. Proses belajar mengajar tidak akan terlaksana tanpa adanya siswa.
           Proses penerimaan siswa baru membutuhkan terbentuknya sebuah kepanitiaan. Panitia penerimaan siswa baru akan dibubarkan jika tugasnya telah selesai, hal tersebut menunjukkan bahwa panitia penerimaan siswa baru tidak bersifat tetap. Berikut adalah tugas-tugas dari panitia penerimaan siswa baru:
a.       Menentukan Banyaknya Siswa yang Diterima
b.      Menentukan Syarat-Syarat Penerimaan Siswa Baru
c.       Melaksanakan Penyaringan
d.      Mengadakan Pengumuman Penerimaan
e.       Mendaftar Kembali Calon Siswa yang Sudah Diterima
f.       Melaporkan Hasil Pekerjaan kepada Piminan Sekolah

2.      Pengelolaan Siswa
Kegiatan pengelolaan siswa meliputi:
a.      Ketatausahaan Siswa
Ketatausahaan siswa berarti proses pengelolaan siswa dalam catatan sekolah.
Catatan sekolah dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1)      Catatan-catatan untuk seluruh sekolah
Meliputi:
a)      Buku Induk
Buku ini digunakan untuk mencatat data semua anak yang pernah atau sedang mengikuti pelajaran di suatu sekolah.
b)      Buku Klapper
Buku ini merupakan pelengkap buku induk yang ditulis berdasarkan urutan abjad dan digunakan untuk membantu pencarian data di dalam buku induk.
c)      Catatan Tata Tertib Sekolah
Catatan tata tertib sekolah tidak hanya berlaku pada siswa saja, akan tetapi juga berlaku untuk guru dan karyawan lain.
2)      Catatan-catatan untuk kelas masing-masing
Meliputi:
a)      Buku Kelas
Buku kelas merupakan cuplikan dari buku induk.
b)      Buku Presensi Kelas
Buku ini diisi setiap hari dan dihitung presentasi absensinya pada akhir bulan.
c)      Buku-Buku Lain
Meliputi catatan presensi belajar dan bimbingan penyuluhan.
b.      Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling
Meliputi:
1)      Lebih mengenal diri sendiri
2)      Lebih mengenal situasi lingkungan
3)      Mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan pemahaman diri dan pemahaman lingkungan
c.       Fungsi Bimbingan dan Konseling
Fungsi bimbingan dan konseling sangat berperan pada peserta didik sehingga mempunyai 4 fungsi diantaranya:
1)        Fungsi pemahaman dimana fungsi ini memahami siswa itu sendiri dan memahami permasalahan yang di hadapinya dan memahami kehidupan atau latar belakang siswa itu sendiri sehingga lebih mudah untuk membimbing siswa itu sendiri
2)        Fungsi pencegahan dimana fungsi ini untuk mencegah siswa tidak terjerumus suatu yang membuat kerugian bagi siswa itu sendiri dan mencegah agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan bagi siswa itu sendiri maupun orang tuanya sehingga membutuhkan perhatian lebih terhadap siswa.
3)        Fungsi pengentasan dimana Fungsi ini menyelesaikan atau mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh siswa agar terfokus pada pelajaran dan dapat berkembang secara optimal dalam proses belajar.
4)        Fungsi pemeliharaan dan pengembangan dimana untuk memelihara potensi yang dimiliki siswa dan mengembangkannya secara optimal sesuai kemampuan minat bakatnya.
d.      Pencatatan Bimbingan dan Penyuluhan
Pencatatan bimbingan dan penyuluhan merupakan suatu dorongan atau pemberian arahan disertai pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh siswa itu sendiri dan memberi bantuan kepada mereka sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungannya .tinjau dari bimbingan itu sendiri dimana suatu proses pemberian arahan terhadap siswa sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuannya.sedangkan ditinjau dari penyuluhan yakni dimana dilakukannya pembicaraan dan memecahkan masalah yang dihadapi.tujuan bimbingan tersebut antara lain:
1)        Untuk mengetahui dan mengenal kondisi siswa lebih mendalam
2)        Mempunyai pengenalan lebih baik terhadap kondisi atau situasi lingkungan
3)        Mengetahui kondisi dirinya sendiri sehingga ketika mempunyai masalah maka dapat diselesaikan secara tepat dan sesuai.
e.       Pencatatan Hasil Belajar
Pencatatan dari hasil beajar ini masih bagian dari manajemen siswa dimana pencapaian hasil belajar lebih dititik beratkan pada siswa, maka dari itu yang akan dibahas mengenai pencatatan hasil belajar.
Pencatatan hasil belajar ada yang merupakan pencatatn untuk seluruh sekolah, kelas, dan siswa perseorangan:
1)      Buku daftar nilai
Buku daftar nilai merupakan buku pertama yang digunakan untuk hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil ulangan dan hasil ujian siswa. Buku daftar nilai ditangani oleh guru yang mengajarkan mata pelajaran tersebut. Sehingga buku daftar nilai memuat seluruh nilai siswa dalam satu mata pelajara.
2)      Buku leggier
Setelah semua nilai sudah diperoleh baik nilai ualngan maupun nilai ujian yang disebut dengan nilai akhir maka nilai akhir tersebut kemudian dicatat dalam buku leggier. Sekolah yang berkualitas memiliki 2 jenis buku leggier, yaitu:
a)      Leggier kelas yaitu buku kumpulan nilai yang memuat nilai semua pelajaran dalam satu semester untuk kelas tertentu.
b)      Leggier sekolah yaitu kumpulan nilai untuk setiap kelas yang sudah dihimpun untuk seluruh sekolah.
3)      Buku rapport
Buku rapport merupakan kumpulan nilai siswa baik mengenai mata pelajaran atupun hal lainnya yang berkaitan dengan kegiatan siswa selama siswa tersebut mengikuti pelajaran disekolah tersebut. Aspek penting yang terdapat dalam buku rapport meliputi laporan hasil belajar, laporan spiritual siswa, kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran serta aspek-aspek pribadi yang lainnya.
f.       Mekanisme Penentuan Naik Kelas atau Tinggal Kelas
Mekanisme penentuan naik kelas atu tinggal kelas dilakukan pada setiap akhir tahun dimana terdapat ketentuan-ketentuan khusus diantaranya yaitu:
1.      Siswa dikatakan naik kelas, jika siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada hasil belajar, kompetensi dasar dan standar kompetensi pada semua mata pelajaran.
2.      Siswa dikatakan tinggal kelas, jika pencapaian siswa kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan jika peserta didik tidak menuntaskan minimal 3 mata pelajaran hingga batas akhir tahun.

3.      Siswa Keluar
Siswa dikatakan keluar dari suatu sekolah apabila siswa telah menamatkan mata pelajaran atau karena hal lain. Siswa keluar sekolah tidak hanya terjadi akhir tahun teteapi bisa terjadi pada saaat pertengan pembelajaran. Siswa keluar dari suatu sekolah bisa disebabkan karena adanya 4 faktor utama, yaitu:
a.       Bersumber dari siswa
Penyebab siswa keluar dari suatu sekolah jika siswa tersebut tidak kuat mengikuti pelajaran sekolah tersebut, siswa malas, serta siswa tersebut ketinggalan dalam mata pelajaran.
b.      Bersumber dari keluarga
Penyebab siswa keluar dari sekolah apabila mengikuti orang tua pindah kerja, ataupun orang tua yang sedang tugas belajar, serta kemauan orang tua itu sendiri yang menginginkan pindah.
c.       Bersumber dari lingkungan sekolah
Penyebab siswa keluar dari sekolah apabila fasilitas sekolah kurang memadai, guru sering tidak masuk, dan jarak sekolah yang jauh dan sulit dijangkau.
d.      Bersumber dari teman sebaya
Penyebab siswa keluar dari sekolah apabila siswa tersebut bertengkar dengan teman, diancam oleh teman, serta tidak cocok dengan teman sebaya.


Disusun Oleh:
1. Riskotul Hasanah (170641100052)
2. Dwi Riska Aulia (170641100066)
3. Ainul Faidil Irfani (170641100083)

Kelas: 5B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar